BANDUNG – Larangan mudik Lebaran tahun ini kembali menjadi sorotan. Bahkan masyarakat tengah dibuat heran dengan pemerintah yang melarang kegiatan mudik, tetapi wisata justru dibuka.
Menanggapi gejolak masyarakat belakangan ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan alasan mengapa sejumlah tempat wisata tetap dibuka saat libur lebaran.
“Kemarin kan sudah mulai ada yang protes, wah mudik dilarang tapi wisata dibolehkan, iya sebetulnya wisatanya itu dalam rangka lebaran gitu ya jadi bukan wisata dengan destinasi yang jauh,” kata Muhadjir dalam diskusi bertajuk Untung Rugi Mudik di Tengah Pandemi yang disiarkan langsung melalui YouTube BPKN, Selasa (20/4/2021).
“Ya kalau orang sudah tidak boleh pergi kemana-mana ya dibukalah wisata lokalnya agar dia bisa pergi ke tempat-tempat liburan tapi dengan kepatuhan yang terkendali itu sebetulnya yang dimaksud,” jelasnya.
Muhadjir pun mengklaim bahwa masyarakat sejatinya masih bisa melakukan perjalanan sebelum perayaan Idulfitri dimulai pada Mei mendatang.
Namun ia menegaskan bahwa pergerakan yang dilakukan bukan dalam skala besar, tetapi dalam skala lokal masyarakat maish boleh bepergian.
“Sebetulnya berbagai macam pergerakan sebelum dan dalam pada waktu lebaran itu masih dibolehkan tidak ada masalah, termasuk ke wisata-wisata lokal itu dengan ketentuan-ketentuan yang ketat,” tegasnya.
Pengetatan itu, dijelaskan Muhadjir berkaitan dengan jumlah kapasitas maksimum yang dibolehkan di tempat wisata. Selain itu dia juga menyebut sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan akan ditegakkan.
“Sanksi untuk mereka yang tidak mematuhi SOP juga itu akan ditegakkan,” kata dia.
Muhadjir mengakui memang tak sedikit masyarakat yang menganggap aturan berkaitan larangan mudik untuk menanggulangi lonjakan kasus covid pascalebaran nanti kurang tegas.
Lagi pula Muhadjir mengklaim bahwa pembukaan tempat wisata misalnya tak akan serentak semua wilayah boleh membuka. Justru kebijakan ini hanya diberlakukan secara lokal di suatu daerah dengan tetap menerapkan pembatasan kunjungan bagi masyarakat luar daerah.
Dengan demikian, Muhadjir Effendy berharap bukan hanya laju pertumbuhan Covid-19 yang bisa ditekan, tetapi perekonomian masyarakat juga bisa terus berjalan.
“Ini strategi yang kita lakukan dan mudah-mudahan dengan demikian maka covid juga bisa terkendali tetapi juga daya beli masyarakat, roda ekonomi juga masih tetap bisa bergerak,” jelasnya.