BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kamis (29/07/2021).
“Ini kerja seluruh jajaran Pemkot Bandung bersama masyarakat yang telah bahu-membahu membantu mewujudkan predikat Kota Layak Anak. Yang kita lakukan selama ini sudah ‘on the track’,” ujar Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana, kamis(29/07/2021).
Selain itu dikarakannnya, orang tua dalam keluarga menjadi kunci utama dalam membimbing anak. Apalagi di masa pandemi Covid-19, dituturkan nya orang tua wajib mengedukasi soal Covid-19.
“Peran orang tua memberikan informasi, dan mensosialisikan kepada anak. Apalagi untuk mengatasi pandemi Covid-19, menjadi hal penting di masa sekarang ini,” ucapnya.
Agar lebih menunjang kota layak anak, Yana mendorong Organiasai Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk terus berinovasi memberikan kemudahan masyarakat mengakses berbagai hal mengenai anak.
“Terus berinovasi memberikan kemudahan dalam akses dan sebagainya. Sehingga keluarga atau anak itu mudah mendapat akses pelayanan yang diberikan pemerintah,” ujar dia.
Sementara itu Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung Rita Verita mengucapkan, rasa syukur atas diraihnya penghargaan KLA bagi Kota Bandung.
“Ada 24 indikatornya. Banyak keterlibatan perangkat daerah di luar DP3A. Kondisi ini tentunya akan dievaluasi bersama ketua gugus tugas KLA. Kami segera kordinasi dan evluasi,” katanya.
Rita mengutarakan, Pemkot Bandung terus berupaya melaksanakan rencana aksi daerah. Hal itu disiapkan juga bagi Kota Bandung untuk layak anak. Ke depan, pihaknya akan lebih bersemangat atas kekurangan.
“Rencana aksi daerah ini sedang berproses, kita terus kerjakan rencana aksi ini siapkan tahun berikutnya. Ini salah satu indikator penilaian juga. Ini sudah berproses, tinggal finishing saja,” bebernya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengucapkan selamat kepada kabupaten kota hingga provinsi yang mendapatkan apresiasi tersebut.
“Total 275 kota kabupaten layak anak, yang dinilai dari 24 indikator. Mulai dari pedoman pemenuhan anak diseleuruh dunia dan perundang-undangan terkait anak. Tak hanya itu, anak berhak berpartisipasi dalam pembangunan,” kata I Gusti Ayu.
Dia menegaskan, butuh komitmen dan pengorbanan yang kuat untuk terlindunginya anak. “Penghargaan ini menjadi inspirasi untuk kekuatan dan mendorong semua untuk menjadikan program pembangunan anak,” tandasnya.