BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengomentari terkait penerapan ganjil genap kendaraan pribadi yang telah diujicoba di Kota Bandung beberapa hari terakhir.
Menurut Oded, opsi pemberlakuan sistim ganjil genap sejatinya kurang tepat diterapkan di Kota Bandung.
Kendati demikian, Oded mengatakan bahwa hal itu belum menjadi pembicaraan yang mendesak di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Sampai hari ini kita di Kota Bandung belum bicara itu,” ujar Oded di Balai Kota Bandung, Rabu (18/8/2021)
“Saya melihat condong tidak efektif,” cetusnya.
Ketimbang ganjil genap, Oded berujar bahwa pemberlakuan buka-tutup jalan dinilai lebih tepat.
“Menurut kami di Forkopimda lebih efektif penutupan jalan,” tegas Wali Kota Bandung itu.
Selain itu, penerapan ganjil-genap membuat berpotensi menambah persoalan baru di masyarakat.
“Ganjil genap itu kan repot juga, masyarakat tambah repot,” kata Oded.
“Kalau yang punya kendaraan satu bagaimana, kendaraan satu lalu kena ganjil-genap ya tidak bisa berangkat ya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Pemkot Bandung bersama jajaran kepolisian melakukan uji coba penerapan sistim ganjil-genap terhadap kendaraan yang akan melintas di jalan Asia Afrika dan Ir. H. Djuanda pada 14-16 Agustus 2021
ah abdi salaku wargi ngiringan we kuma alus dan saenya….nu penting tong jd riweuh…ngan punten sy setuju apa yg dikatakan p wali…nanaonan atuh d bdg diterapken ganjil genap…di bandung mah pabalatak jln tikus sekat di kiri …ya nu aman jln tikus…jd saur abdimah cape lah….masarakat sdh jenuh dgn ppkm Heug ayena ganjil genap bari nu nunjuken popolotot…asa teu kudu….jd lebih kepada simpati sj dr pd jd riweuh warga bdg akan aman dan simpati jikalaw itu masuk diakal…percaya warga bandung damai….