BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah merayakan hari jadinya yang ke-76 pada hari ini, Selasa (28/9/2021).
Namun dalam hari ulangtahun ini, puluhan orang yang tergabung dalam Perkumpulan Persaudaran Pensiunan KAI menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pusat PT KAI di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung.
Mereka menuntut pihak manajemen untuk membayarkan hak tunjangan kesehatan, hari raya dan gaji ke-13.
Ketua Perkumpulan Persaudaraan Pensiunan PT KAI eks Perum Agus Dwi Wuryanto mengatakan bahwa ketiga tunjangan itu rutin dibayarkan oleh menajemen PT KAI kepada seluruh pensiunan.
Namun memasuki tahun 2020, tunjangan-tunjangan itu tak kunjung diberikan.
“Tunjangan kesehatan tidak dibayarkan sejak dua tahun lalu, termasuk gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya,” ungkap Agus di sela aksi, Selasa (28/9/2021).
“Hari ini kita lakukan aksi perlawanan karena kesehatan anggota dan pensiunan, 3.000 orang, belum juga dibayarkan. Dan teman-teman tidak mendapatkan tunjangan. Padahal berdasarkan perjanjian kerja bersama, menulis kewajiban untuk kesehatan diselenggarakan pusat,” kata Agus yang kini bekerja sebagai advokat itu.
Ia pun mengaku pihaknya sempat melakukan mediasi bersama dengan Direktur SDM PT KAI tetapi hasilnya buntu.
“Ada hal yang membuat kami sakit hati, karena efisiensi karena perintah Menteri BUMN Erick Thohir, padahal kantornya dimewah-mewahkan hingga memakan Rp 5 miliar, kami (tunjangan para pensiunan) Rp 1,5 M saja tidak bisa karena alasannya efisiensi,” bebernya.
“Teman-teman kami yang sakit stroke dan lain sebagainya harus berobat sendiri, padahal kewajiban negara berdasarkan UU harus membayar,” jelasnya.
Agus pun mengancam bila tuntutan ini tak digubris, kemungkinan perkumpulan akan menggelar aksi dengan jumlah peserta aksi yang lebih banyak.
“Ini pintu masuk untuk mengetuk hati PT KAI ini,” ujarnya.