BANDUNG – Sejumlah warga bersama pegiat lingkungan yang tergabung dalam Persatuan Minat Bakat (Pemikat) dan Komunitas Jaga Rimba melakukan gelar Aksi Jeda Untuk Iklim di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (27/11/2020).
Dalam aksinya, massa menuntut pemerintah untuk menghentikan investasi di sektor energi kotor dan menjamin keadilan bagi masyarakat adat serta mencabut semua kebijakan yang merusak lingkungan.
“Tujuan aksi sebagai bentuk kita Terhadap isu krisis iklim yang sekarang terjadi sebagai isu global, sudah sepatutnya kita Suarakan dan gaungkan karena sebagai bentuk masa depan anak cucu kita nanti bahkan untuk kita sendiri,” ucap Wisnu Anugrah dari Jaga Rimba, saat ditemui di lokasi.
Massa yang terdiri dari warga dan kalangan mahasiswa di Bandung pencinta lingkungan itu juga menuntut keras terkait pemasangan baliho atau spanduk di pohon-pohon.
“Tidak sekedar aksi, kita ada aksi nyata di lapangan karena di undang-undang bahwa penempelan spanduk tidak sepatutnya dibentangkan di pohon,” jelasnya.
“Dampak yang terjadi krisis di sekitar Bandung Jawa Barat banyak sekali kerusakan lingkungan seperti penambangan liar pasir di Gunung Guntur dan sekarang yang isu terhangat tebing Citata yang akan dieksploitasi kapurnya dan banyak lagi isu-isu yang kita Suarakan,” kata Wisnu menmbahkan.
Masa juga akan menggelar aksi serupa pada Sabtu dan Minggu, 28-29 November 2020. Namun mereka akan mengkaji terlebih dahulu terkait dokumen-dokumen kebenarannya.
Dalam masa yang akan digelar akhir pekan ini, mereka akan membahas isu-isu di Jawa Barat seperti Senerator di Citarum yang dianggap merusak lingkungan, isu tentang pencabutan SK25, isu penggalian tambang pasir di Gunung Guntur, hingga PLTU Indramayu dan Cirebon