BANDUNG – Penyebaran kasus Covid-19 Kota Bandung memperlihatkan tren peningkatan dengan jumlah kasus terkonfirmasi saat ini berjumlah 9.797 kasus. Aparat petugas dari TNI tepatnya Kodim 0618/BS bersama jajaran Polsek Cibeunying Kidul dan kecamatan melakukan aksi woro-woro terkait penerapan ketat protokol kesehatan.
Woro-woro ini dipimpin langsung oleh Dandim 0618/BS, Letkol Inf Donny Ismuali Bainuri dari titik Koramil 02 Cikutra menuju Jalan Pahlawan-Pasar Cicadas, Jalan Surapati, hingga ke Pusdai. Dalam kegiatan woro-woro ini juga ada petugas yang menaiki kendaraan roda empat hasil rakitan petugas TNI.
“Kami laksanakan kegiatan imbauan kepada masyarakat dalam rangka memperketat dan mengingatkan protokol kesehatan yang sekaligus tepat 14 hari penerapan PPKM level 3. Kami amati dalam status PPKM level 3 ini peningkatan kasus signifikan sehingga kami akan intensifkan lagi patroli woro-woro ini di kewilayahan,” ujarnya di Koramil 02 Cikutra.
Penggunaan kendaraan hasil rakitan petugas TNI dalam kegiatan woro-woro hari ini, lanjutnya, guna mendukung mobilitas maupun efektivitas.
“Kami berharap pemberian imbauan ini dapat lebih menyentuh dan menyasar ke titik-titik yang berpotensi terjadinya kerumunan. Kendaraan rakitan ini hasil rakitan anggota TNI dari mesin motor. Dan rencananya malam ini pun akan digunakan juga untuk woro-woro di wilayah Ciroyom,” katanya.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menyampaikan bahwa kasus covid masih terkendali dengan langkah-langkah antisipasi yang sudah dilakukan, semisal ganjil genap, penutupan sejumlah ruas jalan, hingga penyediaan tempat isolasi mandiri.
“Biasanya (kasus) meningkat lagi setelah weekend. Tapi, tak begitu signifikan. Memang kami terus berupaya menekan terhadap adanya peningkatan terkonfirmasi aktif. Tentunya tak hanya mengandalkan pemerintah melainkan peran serta masyarakat di pasar mengimbau pedagang untuk tak abai protokol kesehatan,” katanya saat dihubungi, Selasa (22/2/2022).
Asep juga mengaku saat ini angka bed occupancy rate (BOR) Kota Bandung masih berada di 48,42 persen dan sisanya melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing atau memanfaatkan tempat isolasi mandiri yang ada di kewilayahan berjumlah 9285 tempat.
“Alhamdulillah kami juga telah miliki tempat pelayanan terpusat di Kawaluyaan sebanyak 100 tempat tidur. Jadi, kami bisa mendorong ke sana tapi semoga tak terisi,” ujarnya.
Ketika disinggung terkait Kota Bandung masuk dalam PPKM level 3 atau 4, Asep menegaskan masih berada di level 3 dan kemungkinan masih dapat terus menekan BOR.
“Yang dirawat di rumah sakit Kota Bandung itu sekitar 55 persen warga luar Bandung. Kasus melonjak di Bandung itu dimulai pada awal Februari sampai sekarang. Pelaksanaan ganjil genap dan penutupan jalan dalam dua minggu ini kami rasa juga efektif sekali menekan kasus penyebaran sekitar 17,85 persen,” katanya.