BANDUNG – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Angkasa Pura II menerapkan simulasi penggunaan GeNose C19 di Bandara Husein Sastranegara, Senin (22/3/2021).
Dalam simulasi kali ini para petugas bandara dan masyarakat mencoba mencoba alat GeNose secara gratis.
Sebelum menjalani pemeriksaan, para calon penumpang harus mengisi data diri melalui aplikasi terlebih dahulu.
Kemudian para calon penumpang tersebut menuju bilik GeNose C-19 untuk melakukan pengambilan sampel uap.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah I Kementerian Perhubungan, Mohammad Alwi, mengatakan pihaknya akan segera meresmikan GeNose sebagai salah satu syarat penerbangan.
“Saat ini dari menteri perhubungan itu sedang bersurat untuk gugus tugas untuk merevisi terhadap SE-nya sehingga ginose itu masuk untuk secara resmi di transportasi udara,” ujar Alwi, mewakili Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Senin (22/3/2021).
Adapun Bandara Husein Sastranegara dipilih menjadi lokasi simulasi karena dinilai paling siap menerapkan layanan GeNose C-19.
“Untuk penerapan pertama ini kelihatannya dari bandung ini sendiri nanti bertahap bandara kita ini banyak lebih dari 100 bandar udara yang terdiri dari angkasapura satu dan dua yang terdiri dari upt dikelola kementrian perhubungan,” jelas Alwi.
Sementara itu, Eksekutif General Manajer Bandara Husein Sastranegara, R Iwan Winaya Mahdar mengatakan, pihaknya siap menyediakan layanan GeNose mulai 1 April 2021 nanti.
“Kalau dari kesiapan kami siap, bahwa semuanya masih menunggu dari regulasi jadi ketika nanti tanggal 1 April ternyata regulasinya sudah keluar maka bandung siap melaksanakan pelayanan ginose sebagai alternatif bagian dari dokumen kesehatan selain dari rapid antigen maupun PCR, swab,” ujar Iwan.
Adapun di bandara-bandara, nantinya calon penumpang pesawat harus melakukan pre-order melalui aplikasi Travelation jika ingin menggunakan GeNose C19, seperti halnya rapid test antigen dan PCR test.
“Himbauannya bagi penumpang yang akan menggunakan ginose sebaiknya untuk para pengguna jasa transportasi dari jauh sudah mendownload dulu jadi ketika sudah di tempat mereka sudah ada aplikasi itu bahkan sudah menyiapkan pilihan virtual account transaksinya atau menggunakan cash di tempat,” jelas Iwan.
“Kemudian antara 2 jam sebelum keberangkatan yang bersangkutan kalo mereka langsung hari ini tes dan akan berangkat kembali karena kami tau bahwa prosesnya sebenarnya prosesnya hanya 5 menit saja cuman untuk mengantisipasi harus check in dan sebagainya perlu proses,” pungkasnya.