BANDUNG — Pekerjaan galian kabel ducting di Kota Bandung kembali menuai keluhan.
Banyak pengendara mengalami kecelakaan akibat jalan yang tidak rata setelah digali, bahkan beberapa motor mengalami kerusakan.
Warga menilai proyek yang dikerjakan oleh PT Bandung Infra Investama (BII) ini tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan.
Menanggapi hal ini, DPRD Kota Bandung melalui Komisi 3 telah meminta evaluasi menyeluruh terhadap proyek tersebut.
Salah satu perhatian utama adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat serta ketidakhadiran petugas di lokasi untuk mengatur lalu lintas.
Selain itu, standar operasional pekerjaan juga dinilai tidak tertib, terutama dalam hal waktu pengerjaan yang seharusnya lebih diutamakan pada malam hari untuk mengurangi kemacetan.
“Kami sudah sejak lama meminta PT BII untuk mengevaluasi proyek ini, mulai dari sosialisasi, standar operasional pekerjaan, hingga pengawasan di lapangan,” ujar H. Andri Rusmana, Anggota Komisi 3 DPRD Kota Bandung, saat diwawancarai tim InfoBandungKota.com.
Selain itu, kualitas perbaikan jalan pasca-galian juga dipertanyakan karena banyaknya jalan yang tidak rata, yang akhirnya membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.
“Dari awal kami mewanti-wanti agar proyek ini melibatkan ahli di bidang pembangunan jalan supaya penyambungan bekas galian tidak berisiko membahayakan masyarakat,” tambahnya.
Dalam pertemuan DPRD dengan PT BII dan beberapa dinas terkait, PT BII menyatakan kesiapannya untuk mengganti kerugian korban yang terdampak proyek ini.
Namun, laporan dari masyarakat menyebutkan bahwa banyak korban yang menghubungi PT BII justru tidak mendapat respons.
“Kami menekankan PT BII harus fast response. Kalau ada masyarakat yang melapor, harus segera ditindaklanjuti. Jangan hanya janji di rapat tapi tidak ada realisasi di lapangan,” tegas Andri.
DPRD juga mengajak warga Bandung yang menjadi korban untuk segera melaporkan kejadian mereka.
Jika mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan PT BII, warga bisa menghubungi DPRD untuk bantuan advokasi.
“Kami siap membantu. Kalau ada yang merasa tidak direspons oleh PT BII, bisa lapor ke kami, bisa DM langsung ke saya juga. Ini jadi bahan evaluasi kita untuk memastikan proyek ini tidak merugikan masyarakat,” pungkasnya.
Hingga kini, DPRD Kota Bandung berkomitmen untuk terus mengawasi proyek ini agar segera diselesaikan dengan baik dan tidak lagi menimbulkan korban di jalanan.