BANDUNG – Sejumlah taman tematik di Kota Bandung hingga kini masih belum juga merealisasikan penerapan tracing melalui Aplikasi PeduliLindungi, termasuk di Alun-alun.
Kabid Pertamanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Rikke Siti Fatimah mengakui bahwa saat ini masih menunggu kabar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pemasangan aplikasi PeduliLindungi.
“Kenapa belum dipasang (aplikasi PeduliLindungi), kami sudah mengusulkan ke Kementrian Kesehatan (Kemenkes) tapi sampai saat ini memang belum ada tindak lanjutnya,” katanya di Balaikota Bandung, Kamis (25/11/2021).
Kendati demikian, pihaknya pun sudah menyiapkan scan QR Barcode yang diusung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Nantinya para pengunjung harus mengisi google from serta memasukan nomor registrasi dari sertifikat vaksin.
“Jadi scan barcode dari pengunjung, nanti mereka menscan,bkemudian secara manual mengisi google from tapi itu termasuk mereka juga harus mencatatkan nomer registrasi dari sertifikat vaksinnya. Jadi tetep yang wajib masuk yang harus sudah vaksin,” bebernya.
Lebih lanjut Rikkie menuturkan bahwa bukan berarti DPKP3 Kota Bandung tidak membuka taman kembali hanya karena belum menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
“Tetapi bukan berarti kami tidak membuka taman ya, tetapi kami memiliki alternatif lain bahwa masyarakat masih bisa menggunakan (Taman Tematik), dan tetap harus sudah yang bervaksin (yang bisa masuk), kalo anak-anak dibawah 12 tahun kan harus didampingi sama orang tua,” pungkasnya.