BANDUNG – Bunga bangkai Amorphophallus Titanium alias bunga bangkai kembali merekah di Taman Hutan Raya (Tahura), Kota Bandung, berdiameter sekitar 1,5 meter dan tinggi mencapai 2 meter.
Berdasarkan keterangan pihak Tahura, tumbuhan itu mekar pada Sabtu, 23 Januari 2021.
Namun, aromanya tak terlalu menusuk hidung. Batangnya berwarna putih gading agak kekuning-kuningan tampak tegas menjulang. Adapun kelopaknya berwarna merah gelap berpadu kecokelatan-cokelatan. Tumbuhan itu merebak persis di samping taman kelinci area dalam Tahura.
Kepala Tahura Bandung, Lianda Lubis menyampaikan, ini bukan bunga bangkai pertama yang mekar di Tahura.
Sejak 15 tahun lalu, sudah ada sekitar enam hingga tujuh kali mekar. Bunga sejenis terakhir kali ditemukan rekah pada 2018.
“Hasil eksplorasi Tahura sejak awal tahun 2006,” ungkap Lianda kepada wartawan, Senin (25/1/2021).
Kata Lianda, Tahura mengoleksi lima bunga bangkai dengan jenis yang sama. Bibit bunga bangkai yang ditanam di Tahura didatangkan dari Cagar Alam Taba Penanjung, Bengkulu. Sebelum dipindah tanam ke Tahura, bibit terlebih dahulu diaklamatisasi atau mengalami proses penyesuaian selama sebulan di Kebun Raya Cibodas, Cianjur.
“Kami pilih spesies ini karena yang paling besar,” imbuhnya.
Menurut Lianda, rekahan bunga kali ini tergolong relatif kecil, tak sebesar rekahan bunga sebelumnya yang memiliki luas lingkar 2 meter dan tinggi mencapai 4 meter.
Lianda menambahkan, bunga ini biasanya hanya kuat rekah selama sepekan. Saat ini, pengunjung diperbolehkan untuk melihat maupun berfoto. “Tapi, kalau mau lihat jangan berkerumun dan lakukan reservasi online (untuk masuk ke Tahura),” ungkapnya.
Selain bunga bangkai Amorphophallus Titanium, sebagaimana disampaikan Lianda, total ada sekitar 480 spesies tumbuhan lainnya yang hidup di Tahura. Ratusan jenis tumbuhan koleksi Tahura tak hanya endemik, tapi berasal dari pelbagai wilayah lain di empat benua. Rencananya, Tahura masih akan menambah koleksi tumbuhan.
“Koleksi yang akan ditambah yang endemik Jabar dan Indonesia dulu,” tandasnya.