BANDUNG – Menko Polhukam, Mahfud MD enggah memberikan tanggapan setelah namanya disentil oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terkait kerumunan massa Habib Rizieq Shihab (HRS).
“Siap. Tak ada tanggapan,” cetus Mahfud MD, dilansir dari laman Detik, Rabu (16/12/2020).
Sebelumnya, Ridwan Kamil meminta agar Mahfud MD bertanggungjawan terkait kegaduhan kerumunan massa Habib Rizieq Shihab.
Sebab pada 9 November 2020, Menko Polhukam itu mengatakan bahwa Rizieq Shihab memiliki hak untuk kembali ke Indonesia.
Mahfud MD juga mempersilakan jika ada masyarakat yang ingin menjemput Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dengan syarat tertib protokol kesehatan.
Sentilan Ridwan Kamil itu sendiri diungkapkan setelah menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (16/12/2020).
“Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini. Pertama, menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, di mana penjemputan HRS ini diizinkan,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Ridwan Kamil mengklaim, pernyataan Mahfud MD tersebut menjadi tafsir yang berbeda di tengah-tengah masyarakat.
“Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara ‘selama tertib dan damai boleh’, sehingga terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah sehingga ada tafsir ini seolah-lah diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, di Jabar, dan lain sebagainya,” tutur Kang Emil, sapaannya.
Maka demi tidak memperkeruh situasi di Tanah Air, Mahfud Md pun diharapkan bisa bertanggung jawab.
“Dalam Islam, adil itu adalah menempatkan sesuatu sesuai tempatnya. Jadi beliau harus bertanggung jawab, tidak hanya kami kepala daerah yang dimintai klarifikasinya. Jadi semua punya peran yang peran yang perlu diklarifikasi,” singgungnya.