BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menghapus pekerjaan rumah (PR) bagi siswa sekolah.
Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada Tahun Ajaran Baru 2025–2026.
Selain itu, jam masuk sekolah akan dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB.
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Kang Dedi Mulyadi melalui akun Instagram pribadinya. Ia menyebut, seluruh tugas sekolah nantinya akan dikerjakan di sekolah.
Tujuannya, agar anak-anak bisa lebih fokus menjalani kegiatan bermanfaat di rumah, tanpa terbebani tugas akademik.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana untuk menghapus pekerjaan rumah bagi anak-anak sekolah. Seluruh pekerjaan sekolah dikerjakan di sekolah, tidak dibawa menjadi beban di rumah,” ujar Kang Dedi dalam unggahan videonya, Rabu (5/6/2025).
Di rumah, anak-anak didorong untuk lebih banyak melakukan aktivitas lain yang membangun karakter, seperti membantu orang tua, membaca buku, berolahraga, atau mengikuti les tambahan seperti musik, bahasa Inggris, maupun mata pelajaran lainnya.
“Di rumah, anak-anak itu relax, baca buku, berolahraga, membantu kedua orang tuanya. Perempuan belajar masak, cuci piring, ngepel, dan berbagai kegiatan yang bermanfaat,” tambahnya.
Selain soal PR, Kang Dedi juga mengumumkan bahwa sekolah di seluruh Jawa Barat akan dimulai lebih pagi, yaitu pukul 06.30 WIB. Menurutnya, hal ini sekaligus mendukung kedisiplinan dan efisiensi waktu bagi siswa.
“Sekali lagi, sekolah di Jawa Barat dimulai pukul 6.30,” tegasnya.
Kebijakan ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Namun, menurut Kang Dedi, pro dan kontra adalah hal biasa dalam demokrasi. Yang terpenting, katanya, adalah tujuan untuk membentuk anak-anak Jawa Barat yang cageur, bageur, bener, pinter jeung singer.