BANDUNG – Peringatan Hari Ibu di Kota Bandung menjadi momen istimewa untuk mengapresiasi peran perempuan dalam berbagai sektor kehidupan.
Acara yang digelar di Graha Manggala Siliwangi, Rabu, 18 Desember 2024, ini mengusung tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2024”.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengungkapkan kebanggaannya atas kontribusi perempuan di Kota Bandung yang telah membuktikan kapasitasnya di berbagai bidang.
“Perempuan di Kota Bandung bukan hanya menjadi penopang keluarga, tetapi juga penggerak ekonomi, sosial, dan budaya. Melalui organisasi seperti PKK, Dharma Wanita Persatuan, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), dan lainnya, mereka telah menunjukkan peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Koswara.
Menurutnya, peringatan Hari Ibu juga menjadi pengingat pentingnya kesetaraan gender dan mendukung perempuan agar dapat berkembang secara optimal.
Untuk itu, Pemkot Bandung terus berkomitmen menghadirkan kebijakan dan program ramah perempuan, di antaranya:
1. Memperluas akses perempuan terhadap pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
2. Mendorong perempuan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan.
3. Memberikan ruang lebih besar bagi perempuan dalam pembangunan.
4. Melindungi perempuan dan anak dari kekerasan, diskriminasi, serta eksploitasi.
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, juga menyampaikan penghormatan terhadap peran ibu dalam masyarakat.
“Seorang ibu adalah aset berharga yang harus dijaga dengan cinta, perhatian, dan edukasi positif,” katanya.
Asep juga memuji pelaksanaan Women Empowerment Exhibition dalam acara ini. “Pameran ini menunjukkan betapa luar biasanya inovasi, kreativitas, dan potensi perempuan di Kota Bandung. Mereka tidak hanya menggerakkan keluarga, tetapi juga menjadi motor ekonomi, budaya, dan sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung, Uum Sumiati, menyatakan bahwa peringatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai luhur perjuangan perempuan kepada masyarakat.
“Harapannya, tercipta kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Selain itu, mendorong partisipasi berbagai pihak dalam pembangunan yang responsif gender,” jelas Uum.
Uum juga menjelaskan sejumlah program kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti:
– Pencanangan bulan kasih sayang anak bersama Polrestabes Bandung.
– Pelatihan bagi 30 trainer WJWE tingkat kecamatan.
– Pembinaan kapasitas pengurus organisasi perempuan dalam GOW.
– Pemberian modal usaha untuk perempuan kepala keluarga (Pekka) dan di lokasi P2WKSS.
– Women Empowerment Exhibition yang menampilkan karya dan inovasi perempuan Bandung.
Melalui kegiatan ini, Kota Bandung menegaskan komitmennya mendukung perempuan sebagai penggerak perubahan menuju Indonesia Emas 2024.