Jalan Braga, Ikon Wisata Kota Bandung Minim Tempat Sampah

BANDUNG – Jalan Braga menjadi ikon wisata di Kota Bandung yang saat ini banyak menarik para pengunjung, baik dalam dan luar kota.

Kendati demikian, dari pantauan Infobandungkota.com pada Senin (16/11/2021), Jalan Braga masih minim fasilitas tempat sampah.

Padahal jumlah pengunjung yang datang cukup ramai, apalagi pada saat hari-hari libur atau ketika akhir pekan.

Bahkan Camat Sumur Bandung, Willi Yudia menyebut ada wisatawan yang kerap mengeluh ketersediaan sarana tempat sampah di Jalan Braga. Ia melanjutkan, sudah sewajarnya jika menginginkan lingkungan yang steril dan bersih.

Untuk itu, Willi meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Bandung guna memenuhi fasilitas dasar kebutuhan wisatawan di Jalan Braga, salah satunya tempat sampah.

“Kalau bicara penampungan sampah di beberapa sudut memang sudah kita siapkan dan secara intens juga petugas memunguti walaupun seperti itu kelihatannya belum mencukupi mobilisasi para wisatawan cukup luar biasa apalagi di wilayah Braga dan sekitarnya. Paling tidak di sepanjang area paling tidak ada tempat sampah yang mengakomodir,” ujar Willi di Jalan Braga, senin (15/11/2021).

Selanjutnya Willi menerangkan Braga memiliki dua ruas jalan yakni Braga panjang dan Braga pendek serta idealnya membutuhkan 20 tempat sampah.

“Harus siap juga dengan tata kelola sampah, karena biasanya disiapkan sarana persampahan otomatis harus ada petugasnya yang senantiasa mengelola itu. Mulai dari pengangkutan ke tempat pembuangan sampah (TPS),” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Sopyan Hernadi mengklaim di Braga pendek sudah terdapat tempat sampah.

“Karena kita prioritasnya Braga pendek terus yang terus yang di Gedung Merdeka, mungkin satu sampai dua kita dorong agar ke sana dikit ke Braga ujung sampai Sipiwork (tempat sampah plastik) paling tidak ditempatkan di beberapa gitu,” ungkapnya.

Menurutnya dulu tempat sampah pernah dipasang oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, tetapi sekarang sudah rusak.

Sopyan menegaskan, idealnya jumlah tempat sampah di daerah Alun-alun dan Braga mencapai 40 titik tempat sampah.

“Dulu prinsipnya ada tempat sampah yang dipakai kresek, itu di pasang (tempat sampah) di trotoar permanen, itu harus dikondisikan dengan PU jangan merusak konsep trotoar,” pungkasnya.