BANDUNG – Okupansi atau keterisian kamar hotel di Kota Bandung terus meningkat jelang Hari Raya Idul Fitri.
Bahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mancatat, hingga pekan kedua Ramadan okupansinhotel sudah berada di angka 50 persen,” kata Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, Kamis (15/4/2022).
“Sekarang aja, saya dapat info occupancy sudah 50 persen untuk beberapa Hotel besar, Hotel berbintang terutama. Apalagi nanti pada saat khir bulan Ramadhan, orang-orang melakukan mudik dan masuk ke kota Bandung, itu pasti lebih banyak lagi pengunjung (occupancy),” lanjutnya.
Sementara untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan, Disbudpar Kota Bandung akan melakukan koordinasi dengan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).
“Kita nanti akan kolaborasi dengan OPD terkait, terutama untuk monitoring karena Kita masih dalam masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jadi jam operasional masih ada untuk pembatasan, kapasitas juga ada. Jadi tugas kita hanya memonitor saja nanti,” kata Kenny.
Selain melakukan pengawasan, pihaknya juga akan melakukan hal serupa di Tempat wisata.
Disbudpar Kota Bandung akan dibantu dengan OPD terkait untuk melakukan pengawasan, seperti penerapan aplikasi peduliLindungi, dan pembatasan kapasitas pengunjung seperti yang dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) terbaru.
“Objek wisata sudah boleh dibuka dengan batasan-batasan tertentu. Jadi yang pasti aplikasi peduliLindungi itu harus terus dipakai.Jadi jangan ada alasan lagi pengen gampang langsung masuk, dan Itu sudah ditetapkan di Perwal dan harus ditaati,” jelasnya.
Kadisbudpar lebih lanjut menuturkan, pihaknya juga berencana akan melakukan test swab acak kepada para pengunjung tempat wisata.
Hal itu guna memastikan bagi masyarakat yang berkunjung ke tempat Wisata dalam kondisi bebas Covid -19.
“Ya nanti itu menjadi satu pertimbangan (pelaksanan Swab acak), seperti tahun kemarin kita melakukan tes acak dengan Dinkes di beberapa tempat wisata,” pungkasnya.