BANDUNG – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma’soem menyiapkan sejumlah program, termasuk yang berpihak pada perempuan. Paslon nomor urut 4 itu menjalankan program-program itu dengan segera begitu menjabat Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Wali Kota Bandung atas kepercayaan masyarakat.
Kang Arfi-Teh Yena merupakan satu-satunya paslon dengan keterwakilan perempuan di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bandung. Sejalan dengan status itu, paslon yang beroleh dukungan dari Partai Golkar, PSI, Partai Garuda, PAN, serta Partai Hanura tersebut menyertakan banyak program berkenaan dengan perlindungan dan pemberdayaan perempuan.
Teh Yena menyampaikan, day care bagi para perempuan karier menjadi salah satu programnya bersama Kang Arfi. “Pak Calon Wali Kota (Arfi) menyusun visi dan misi sesuai kebutuhan masyarakat. Dalam hal perlindungan dan pemberdayaan perempuan, kami sudah menyiapkan banyak program, di antaranya day care,” ucap Teh Yena seusai menghadiri kampanye damai seluruh Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, di lapangan Tegallega, Kota Bandung, Selasa (24/9/2024).
Gagasan menghadirkan day care, ucap Teh Yena, menjadi wujud respons atas kebutuhan perempuan karier. Bersama Kang Arfi, Teh Yena ingin memfasilitasi perempuan karier -terutama yang memiliki anak masih berusia balita- untuk bisa membantu perekonomian keluarga dengan tenang dan nyaman.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan sumbangan pendapatan perempuan Jawa Barat berada di angka 29,62% pada 2023. Angka itu masih di bawah angka nasional yang 37,09% pada tahun yang sama.
Teh Yena optimistis, program day care bagi perempuan karier menjadi salah satu stimulan. Dengan day care, perempuan karier yang mempunyai anak tak lagi bimbang untuk menyalurkan keterampilan, sekaligus membantu perekonomian keluarga. Ketika itu terwujud, sumbangan pendapatan perempuan Kota Bandung dapat mendongkrak angka di tingkat provinsi, juga nasional.
Selain itu, Teh Yena mengenalkan beberapa program lain yang berkenaan dengan perempuan, di antaranya womenpreneur, serta klinik terintegrasi. Womenpreneur, di antaranya mencakup pelatihan keterampilan, pendampingan bisnis semenjak ide sampai pelaksanaan. Sementara itu, klinik terintegrasi, mencakup seluruh kebutuhan, seperti konsultasi kesehatan, konseling untuk mengasah kemampuan diri.
“Aspek bisnis pun bakal ada di klinik itu. Kami mendorong kelompok perempuan menyalurkan keterampilan dengan membuat produk yang memanfaatkan sampah secara recycle maupun upcycle. Beriringan dengan pemberdayaan perempuan, persoalan sampah bisa ditekan,” tutur Teh Yena.
Menanggulangi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pun menjadi perhatian utama Kang Arfi-Teh Yena. Mengutip data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, terdapat 443 klien kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2023. Untuk kasus terhadap anak, terdata 302 klien sepanjang tahun yang sama.
“Kami betul-betul menggarisbawahi kasus kekerasan terhadap perempuan maupun anak,” ujar Teh Yena.
Pada kesempatan sama, Kang Arfi kembali mengemukakan, pihaknya menjunjung semangat kampanye damai. Dalam kontestasi, Kang Arfi-Teh Yena bersaing, adu gagasan maupun strategi dengan paslon lain. Akan tetapi, kondisi itu bukan berarti bermusuhan.
“Kami berbahagia, sama-sama mendeklarasikan kampanye damai dengan partai politik, pendukung, relawan, simpatisan tiap-tiap paslon. Hal itu selaras dengan komitmen kami semenjak awal, yakni kampanye damai. Nanti, akan ada debat (paslon), sarana eksplorasi gagasan tiap-tiap paslon. Beriringan dengan hal tersebut, kami mengenalkan dan menyampaikan gagasan yang merupakan bagian janji politik secara langsung di tengah masyarakat,” ucap Kang Arfi.