BANDUNG – Pemerintah Indonesia akan meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis yang dimulai pada Februari 2025, dengan anggaran sebesar Rp 4,7 triliun yang dialokasikan dalam APBN 2025.
Program ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat mengakses layanan kesehatan, sekaligus mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular, khususnya penyakit kardiovaskular.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, menjelaskan bahwa program ini berfokus pada pencegahan melalui skrining kesehatan yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dari berbagai kelompok usia.
Dedek menekankan, “Skrining kesehatan, cek kesehatan gratis, untuk semua anggota masyarakat di semua siklus hidup karena Presiden ingin masyarakat Indonesia tetap sehat. Cara pandang Presiden terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit. Upaya promotif dan preventif jauh lebih penting dibandingkan kuratif.”
Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung dan hipertensi, menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Setiap tahun, lebih dari 600 ribu orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Program pemeriksaan kesehatan ini diharapkan dapat menekan angka kematian tersebut dengan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
Program ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai pada 2025, dengan target awal melibatkan 60 juta orang.
Dalam lima tahun ke depan, diharapkan sekitar 200 juta warga Indonesia dapat memanfaatkan layanan ini.
Cara Mendapatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti program ini, caranya cukup mudah.
Program pemeriksaan kesehatan gratis akan diberikan kepada mereka yang merayakan ulang tahun.
Cukup dengan menunjukkan kartu identitas di Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat, masyarakat dapat menikmati pemeriksaan kesehatan lengkap tanpa biaya.
“Mudah caranya dan nilainya tidak sedikit apabila dibayar dengan kantong pribadi. Mereka yang masuk dalam penerima layanan dan berulang tahun di awal tahun 2025, berhak mendapat kado ulang tahun dari Presiden Prabowo,” kata Dedek seperti dilansir dari laman detik.com.
Skrining Kesehatan Berdasarkan Usia
Program ini mencakup berbagai jenis pemeriksaan sesuai dengan kategori usia. Untuk balita, fokus utama adalah deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital, yang jika terdeteksi sejak dini dapat mencegah risiko gangguan perkembangan mental anak.
Di usia remaja, skrining meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi, mengingat banyak masalah kesehatan mulai muncul di masa ini.
Bagi kelompok usia dewasa, skrining akan fokus pada deteksi kanker, seperti kanker payudara, leher rahim, paru-paru, dan usus besar.
Sedangkan untuk lansia, selain deteksi penyakit kardiovaskular, juga akan dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit terkait proses penuaan.
Program ini merupakan langkah signifikan pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia melalui pencegahan dan deteksi dini.