BANDUNG — Citra pemerintah daerah tidak terbentuk dalam semalam. Untuk membangun dan mempertahankan citra yang baik, diperlukan komunikasi yang sehat dan berkelanjutan.
Hal ini menjadi perhatian utama dalam upaya membangun kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah.
Pentingnya komunikasi publik yang efektif disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan A. Brilyana, dalam Seminar dan Serah Terima Jabatan Perhumas Muda Kota Bandung di Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Sabtu, (22/3/2025).
Menurutnya, komunikasi yang tepat dapat menjadi kunci utama keberhasilan program pemerintah.
“Tanpa komunikasi yang baik, program pemerintah sebaik apa pun bisa kehilangan dukungan masyarakat,” ujar Yayan.
Ia juga menegaskan bahwa humas memiliki peran penting dalam membangun komunikasi yang sehat, terutama di era digital yang penuh tantangan dan dinamika.
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kota Bandung menerapkan lima strategi utama dalam membangun komunikasi yang efektif:
- Transparansi dan komunikasi aktif, baik melalui media sosial maupun pertemuan langsung dengan masyarakat.
- Membangun narasi yang menyentuh hati, seperti program “Makan Bergizi Gratis” yang dikemas sebagai gerakan kepedulian sosial.
- Kolaborasi dengan stakeholder dan komunitas dalam menciptakan narasi positif bagi kota.
- Manajemen krisis yang tanggap, seperti strategi “Bandung Bergerak Bersama” dalam menangani krisis sampah.
- Membentuk brand Kota Bandung sebagai kota kreatif, inovatif, dan ramah anak muda.
Dalam era digital yang terus berkembang, humas juga dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan media sosial sebagai sarana utama komunikasi.
“Sekarang humas perlu beradaptasi dengan AI dan perkembangan teknologi di media sosial. Dunia kehumasan terus berevolusi. Jika Pemkot Bandung tidak mengikuti zaman, maka akan ketinggalan. Sebanyak 85,2% masyarakat Kota Bandung merupakan pengguna internet yang mencari informasi melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram,” tegas Yayan.
Sementara itu, Dian Agustina Nurima dari Perhumas Indonesia turut menyoroti pentingnya komunikasi strategis dalam membangun kepercayaan publik.
Menurutnya, perkembangan digital membuat tugas PR semakin kompleks.
“Sebagai insan PR, kita memahami betapa pentingnya peran komunikasi strategis dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di era digital, PR memiliki tugas yang semakin kompleks,” ungkap Dian.
Indonesia sendiri mencatat kemajuan signifikan dalam pemberitaan digital.
Berdasarkan UN E-Government Survey 2024, Indonesia naik 13 peringkat dengan skor 0,791, masuk dalam kategori Very High E-Government Development Index untuk pertama kalinya.
“Peningkatan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memanfaatkan teknologi,” tambah Dian.
Acara ini dihadiri oleh akademisi, praktisi humas, pejabat publik, serta narasumber dari berbagai sektor komunikasi dan kehumasan.
Momentum ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas humas, dan masyarakat dalam mewujudkan Bandung yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis (Bandung Utama).