BANDUNG — Libur panjang Idulfitri 2025 jadi momentum bangkitnya animo wisata kota. Salah satu yang ikut mencatat kenaikan signifikan adalah Bus Bandros milik Pemerintah Kota Bandung.
Selama periode H+1 hingga H+7, tercatat lebih dari 8.000 penumpang ikut menikmati layanan wisata keliling kota ini.
Kepala Subbagian Tata Usaha BLUD Angkutan Dishub Kota Bandung, Ade Surya, menyampaikan bahwa kenaikan jumlah penumpang Bandros tahun ini mencapai 93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Tahun lalu hanya sekitar 4.000 penumpang karena titik layanan terbatas dan berdekatan dengan ujian sekolah. Tahun ini, walau tidak mencapai target 10 ribu, kita berhasil catat 8.000 lebih,” ujar Ade saat diwawancarai wartawan.
Armada Dikerahkan Penuh, 3 Titik Jadi Favorit
Dishub Kota Bandung mengerahkan seluruh 12 armada Bandros, dengan 10 unit operasional utama dan 2 unit cadangan yang akhirnya ikut diturunkan karena tingginya animo warga dan wisatawan.
Tiga titik layanan disiapkan di lokasi strategis: Alun-Alun Kota Bandung, Diponegoro, dan Braga. Ketiganya menjadi titik naik-turun penumpang serta pusat rute wisata favorit yang masih dipertahankan.
“Kita gunakan rute favorit: Alun-Alun – Braga – Wastukencana – Dago – Gasibu, karena ini paling diminati,” jelasnya.
Shift Ganda, Tapi Tetap Batasi Demi Keselamatan
Meski sempat terjadi antrean panjang, Dishub tetap menerapkan batasan operasional demi menjaga keamanan dan konsentrasi pengemudi.
Shift pertama berlangsung pukul 08.00–16.00, dan shift kedua hanya di titik Braga pada pukul 16.00–21.00.
“Kami nggak bisa paksakan jalan lebih dari 8 jam. Harus jaga stamina dan fokus driver juga. Keselamatan tetap jadi yang utama,” kata Ade.
Wisatawan Didominasi Pengunjung Luar Kota
Uniknya, mayoritas penumpang Bandros justru berasal dari luar Bandung. Wisatawan dari Jakarta, Jawa Barat bagian lain, bahkan Jawa Tengah dan Timur, banyak yang memanfaatkan libur panjang untuk berwisata keliling kota.
Pendapatan Naik, Rencana Rute dan Armada Baru Disiapkan
Selama 7 hari masa libur, pendapatan Bandros mencapai Rp162 juta, naik hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu yang hanya sekitar Rp80 juta.
Menyikapi antusiasme ini, Dishub tengah menyiapkan rute baru yang akan menyasar titik-titik sentra UMKM, kuliner, dan belanja oleh-oleh.
“Kita butuh inovasi rute baru. Jangan sampai orang bosan. Kita juga ingin bantu promosi UMKM lokal,” tambah Ade.
Ke depan, Dishub juga berencana menambah jenis armada khusus untuk event besar seperti ulang tahun kota, pawai prestasi, hingga promosi pariwisata.