BANDUNG — Menghadapi tantangan perkotaan yang semakin kompleks, kolaborasi menjadi kunci utama dalam menjaga ketahanan Kota Bandung, terutama di tengah cuaca ekstrem yang saat ini terjadi.
Pemerintah pusat telah melakukan operasi modifikasi cuaca dengan menyebarkan bahan kimia di atas awan untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem yang melanda.
Langkah ini diharapkan mampu mengurangi intensitas hujan dan mencegah potensi bencana yang lebih besar.
“Mudah-mudahan efek dari cuaca ekstrem ini bisa berkurang. Menurut siklusnya, kejadian ini terjadi setiap 50 tahun sekali. Saat ini, kita masih dalam kondisi siaga darurat,” ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dalam acara Safari Ramadan di Kecamatan Bandung Wetan, Senin, 10 Maret 2025.
Selain persoalan cuaca, infrastruktur pendidikan juga menjadi perhatian. Salah satu sekolah yang terdampak banjir adalah SDN Sondariah di Gedebage.
Farhan menegaskan bahwa infrastruktur sekolah harus menjadi prioritas utama karena berperan dalam kelangsungan pendidikan anak-anak.
“Bagi kami, infrastruktur sekolah harus menjadi prioritas utama karena dari sanalah kita menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak kita,” katanya.
Menghadapi berbagai tantangan ini, ia menekankan pentingnya kerja keras dan kebersamaan. Mengutip Surah Ar-Ra’d ayat 11, Farhan mengingatkan bahwa perubahan hanya akan terjadi jika manusia berusaha mengubah nasibnya sendiri.
“Kita harus ikhtiar dan bekerja keras. Ini bukan semata-mata perintah wali kota, tetapi demi nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Farhan juga menegaskan bahwa membangun Kota Bandung memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Saya selalu menggunakan kata ‘kita’ karena untuk Bandung, perlu kerja sama. Tidak ada rivalitas, yang ada adalah kolaborasi. Insyaallah, kita akan menyelesaikan masalah satu per satu,” tambahnya.
Safari Ramadan ini menjadi bukti nyata sinergi antara Pemerintah Kota Bandung, sektor swasta, dan berbagai elemen masyarakat dalam upaya membangun kota yang lebih baik.
Acara ini turut dihadiri oleh Forkopimda, kepala perangkat daerah, camat, lurah, serta anggota DPRD Jawa Barat dari dapil Bandung.
Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam membangun Bandung melalui semangat kebersamaan dan kolaborasi.