BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengklaim pihaknya dan Polrestabes Bandung melakukan evaluasi terkait penutupan jalan selama PPKM Darurat.
Diketahui, penutupan jalan di Kota Bandung berlaku di tiga ring utama.
Evaluasi itu menyusul mobilitas warga di Kota Bandung masih cukup tinggi.
Oded M Danial menyebut bahwa Kota Bandung masih berada di urutan lima besar sebagai daerah yang dikategorikan resiko tinggi penyebaran Covid-19.
Beberapa indikator yang dipakai yaitu penurunan mobilitas masyarakat masih rendah, konfirmasi aktif tinggi dan keterisian tempat tidur pasie Covid-19 yang tinggi.
Menurut Oded, tingginya angka BOR sebab pasien yang dirawat banyak berasal dari luar Kota Bandung. Untuk itu, Pemkot Bandung berupaya untuk terus meningkatkan tempat tidur dan ruang isolasi mandiri.
“Kemarin dengan pak sekda habis rapat koordinasi jadi perbincangan saya kajian saya agak menarik dari awal Kota Bandung awal PPKM (PSBB) dengan konsep penyekatan bagus tapi dengan ada PPKM hari ini penyekatan diperlebar tapi mobilitas masih tinggi ini persoalan,” kata Oded kepada wartawan, Selasa (13/07/2021).
Oded mengaku sudah berbicara dengan Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Ema Sumarna untuk mengevaluasi penyebab mobilitas masyarakat masih tinggi.
“Saya bilang ke pak Ema harus betul-betul dievaluasi dimana persoalannya. Saya juga cenderung khawatir di ring satu, dua, tiga bagus, mereka ada di pinggiran dugaan kita seperti itu. Tinggal treatmennya di pinggiran,” ujar Oded.
Sebelumnya, Kapolrestabes Bandung, Ulung Sampurna Jaya mengklaim penyekatan berdampak kepada penurunan mobilitas masyarakat sebesar 30 persen.
“Dari hasil laporan pembatasan tersebut bahwa di Kota Bandung berkurang hingga 30 persen kegiatan masyarakat atau mobilitas masyarakat yang ada di Kota Bandung ini,” kata Ulung.
“Kemungkinan dalam Minggu terakhir ini buka tutup jalan akan kita perkuat dan perketat sehingga bisa benar-benar hasilnya bisa signifikan untuk menekan laju peningkatan dari Covid itu sendiri,” ujar Kapolrestabes Bandung.