BANDUNG — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan awal Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026.
Penetapan ini tertuang dalam Maklumat No.01/MLM/I.1/B/2025 yang dirilis melalui situs resmi Muhammadiyah, Kamis (25/9/2025).
“1 Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026 Masehi,” bunyi maklumat tersebut.
Keputusan ini merupakan hasil peninjauan ulang Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah terhadap data astronomis global serta validasi parameter Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Sebelumnya, dalam versi cetak kalender, 1 Ramadan 1447 H sempat tercatat jatuh pada 19 Februari 2026.
Majelis Tarjih menjelaskan, proses koreksi dilakukan melalui komunikasi dengan otoritas Turki, Diyanet, hingga Fiqh Council of North America (FCNA) yang juga menggunakan KHGT. Muhammadiyah pun melakukan verifikasi tambahan dengan perangkat lunak HisabMu.
“Koreksi ini dilakukan dalam rangka menjaga akurasi ilmiah, integritas keilmuan, serta komitmen terhadap prinsip kebenaran dan konsistensi dalam penetapan waktu ibadah,” tulis Majelis Tarjih dalam maklumat yang dikeluarkan 22 Juli 2025.
Tahun ini, Muhammadiyah mulai menerapkan KHGT secara resmi, menggantikan metode hisab hakiki wujudul hilal yang selama ini dipakai untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk puasa dan Idulfitri.
Dalam peluncuran KHGT di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta pada 25 Juni 2025, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan pentingnya kalender global ini untuk umat Islam.
“Hari ini adalah hari bersejarah. Muhammadiyah menghadirkan KHGT untuk menegaskan peran dan posisinya di tengah globalisasi yang tak terelakkan,” kata Haedar.
“KHGT adalah keniscayaan mutlak untuk mewujudkan persatuan dunia Islam,” sambungnya.