MUI Jawa Barat Beri Tanggapan Soal Adzan Hayya Alal Jihad

BANDUNG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat memberi tanggapan soal adzan zihad yang viral saat ini. MUI Jabar menilai adzan yang diganti pelafalannya menjadi “Hayya Alal Jihad” yang berarti mengajak perang itu tidak di benarkan dalam agama islam.

Tanggapan tersebut di sampaikan langsung oleh Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei, dari hasil kesepakatan antara MUI jabar dan bersama pimpinan organisasis masyarakat (ormas) islam yang ada di Jawa Barat.

Sebelumnya, masyarakat di hebohkan dengan viralnya video adzan jihad yang di lakukan sekelompok orang di Majalengka, Jawa Barat. Hal tersebut mendapat respon dari MUI Jabar dan langsung mengadakan rapat bersama ormas islam se-Jabar.

“Adzan yang disusupi kalimat ‘hayya alal jihad’ tersebut menyalahi syariat Islam. Sebab kalimat-kalimat ajakan salat tidak dapat diubah, ditambah, daan dikurangi”, ucap Rachmat di Kantor MUI Jabar, Jalan LRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (4/12/2020) sore.

Ketua MUI jawa barat itu mengatakan kalimat ‘hayya awal jihad’ tersebut tidak relevan dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara damai. Adzan jihad tersebut dinilai menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.

“Itu menganggu, menimbulkan kegaduhan, dan meresahkan masyarakat. Bahkan, kalau salah paham bisa terjadi keributan-keributan,” kata Ketua MUI Jabar itu.

Namun Rachmat menilai berdasarkan kesepakatan dalam pertemuan bersama pimpinan ormas Islam, MUI Jabar menyepakati bahwa penindakan terhadap para pelaku adzan jihad cukup diberikan edukasi. Alasannya, perbuatan tersebut merupakan bentuk penyimpangan akibat ketidaktahuan.

“Dalam agama kalau dia tobat dan mengakui bahwa dia salah, itu sudah selesai. Tapi kalau masalah hukum yang berlaku di Indonesia, unsur-unsurnya melecehkan atau tidak, tapi kan tadi bukan termasuk itu, tapi penyimpangan, dia tidak tahu. Karena tidak tahu, maka harus diberikan edukasi,” ujar Rahmat.

Lebih lanjut Rachmat juga mengimbau masyarakat luas, agar tidak terpancing dengan perbuatan yang videonya sudah kadung viral itu karena azan jihad tersebut hanyalah perbuatan yang dilakukan atas dasar ketidaktahuan.

“Kami mengimbau agar masyarakat jangan memahami hal itu sebagai ajakan perang dan tetap tenang. Memang itu mengganggu karena dari unsur agama salah dan menimbulkan kegaduhan. Pak polisi tolong panggil mereka lalu diberikan edukasi,” kata Ketua MUI Jabar.