BANDUNG – Tak sedikit orang tua siswa yang menyampaikan keluh kesah kepada Gubernur Jawa Barat (Jabar) dalam Temu Pemimpin Aspirasi Masyarakat (Tepas) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu, 16 September 2020 siang, yang diselenggarakan secara virtual.
Orang tua siswa mengeluhkan terkait pelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar daring yang sudah berlangsung selama tujuh bulan ini.
“Memang yang bosan itu bukan orang tua yang anaknya sekolah di rumah, kita juga demikian. Kunci supaya tidak bosan adalah kita melakukan variasi-variasi kegiatan,” ucap Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga menyampaikan, para siswa sejatinya bisa melakukan variasi dengan piknik wisata untuk mengusir kejenuhan. Namun, harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Jadi diizinkan untuk piknik wisata asal pakai protokol kesehatan diizinkan untuk melakukan keceriaan tapi jangan berkerumun karena justru penyakitnya ada di kerumunan,” kata Kang Emil.
Dalam kesempatan yang sama, Ridwan Kamil menuturkan bahwa saat ini pemerintah telah mengambil kebijakan pengurangan kurikulum selama PJJ.
“Nah kita juga sudah melakukan pengurangan kurikulum supaya jangan sudahmah di rumah ternyata bebannya sama aja seperti saat sekolah tatap muka, itu juga sudah dikurangi dengan namanya kurikulum darurat,” tuturnya.
“Yang berikutnya juga kita mengajak orangtua untuk menjadi guru, jangan ada kejadian di provinsi lain karena tidak sabar kemudian anaknya malah dilakukan KDRT,” ucap Kang Emil menjelaskan.