BANDUNG — Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, aktivitas di Pasar Baru Kota Bandung semakin ramai dengan ribuan pedagang dan puluhan ribu pengunjung yang datang setiap hari.
Salah satu pusat perdagangan terbesar di Kota Bandung ini terus menjadi destinasi utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan Lebaran.
Berdasarkan data dari pengelola pasar, saat ini terdapat sekitar 3.000 pedagang yang berjualan di Pasar Baru, sementara jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 20.000 orang per hari.
Tren ini menunjukkan bahwa meskipun tren belanja online semakin meningkat, Pasar Baru masih berperan sebagai pusat ekonomi utama di Kota Bandung.
“Hari ini, delapan hari sebelum Hari Raya, pergerakan di Pasar Baru Bandung sudah mendekati puncaknya. Dalam satu hingga dua hari ke depan, jumlah pengunjung diperkirakan akan mencapai titik tertinggi sebelum akhirnya mereka mulai mudik,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto, saat meninjau langsung aktivitas di pasar tersebut pada Sabtu, (22/3/2025).
Meskipun jumlah pengunjung tahun ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, Pasar Baru tetap menjadi pusat pergerakan ekonomi yang besar.
Bima Arya mengungkapkan bahwa faktor yang memengaruhi hal ini bisa jadi adalah perubahan pola belanja masyarakat yang mulai beralih ke platform daring.
“Namun, Pasar Baru tetap menjadi jantung perekonomian Kota Bandung dan memiliki peran besar dalam hajat hidup banyak warga,” tambahnya.
Sebagai pusat perdagangan yang menyediakan berbagai kebutuhan mulai dari pakaian, tekstil, hingga perlengkapan rumah tangga, Pasar Baru tidak hanya menggerakkan roda ekonomi lokal tetapi juga menjadi tujuan utama warga Bandung dan sekitarnya dalam berburu kebutuhan Lebaran.
Selain meninjau Pasar Baru, Bima Arya didampingi Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, serta jajaran OPD Pemkot Bandung juga melakukan pemantauan di Pasar Kosambi.
Tinjauan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga pangan menjelang Idulfitri.
Dari hasil pemantauan, Bima memastikan bahwa stok pangan di Kota Bandung dalam kondisi aman. Ia juga menegaskan bahwa persediaan minyak goreng mencukupi dan tidak ditemukan indikasi pengoplosan atau praktik curang lainnya di pasar.
“Selain itu, daya beli masyarakat juga masih terjaga, yang menunjukkan kondisi ekonomi yang baik,” ujarnya.
Setelah mengunjungi pasar-pasar utama, Bima Arya beserta jajaran Pemerintah Kota Bandung melanjutkan pemantauan ke Terminal Leuwipanjang untuk meninjau kesiapan mudik, memastikan kelancaran arus penumpang yang akan kembali ke kampung halaman masing-masing.