BANDUNG – Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung bakal mengajak seluruh pegiat pendidikan membahas tentang rencana belajar tatap muka pada Juli mendatang.
Kegiatan belajar tatap muka di Kota Bandung sejauh ini masih rentan untuk dilaksanakan di masa pandemi Covid-19.
“Kalau menurut saya dimanapun juga proses mengajar mengajar faktanya belum ada yang siap,” ungkap Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna kepada wartawan di Balaikota Bandung, Senin (29/03/2021).
Jika rencana belajar tatap muka dilaksanakam, maka seluruh siswa dan para guru harus terbebas dari Covid-19.
“Dalam waktu dekat sesuai arahan pimpinan akan mintakan dulu pemangku kepentingan penyelenggara pendidikan akan diundang. Dinas pendidikan akan menginventarisasi, saya akan tanyakan semua ada FAGI, Fortusis, kelompok di dunia pendidikan,” kata Ema.
Ema yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung itu mengutarakan, kasus positif Covid-19 di SMAT Krida Nusantara beberapa waktu lalu menjadi pengalaman dan pelajaran bahwa PTM di masa pandemi Covid-19 tidak menguntungkan. Terlebih penyebaran Covid-19 hingga saat ini masih rentan terjadi di masyarakat.
“Ini akan menjadi bahan semacam best practice dalam tanda kutip bahwa kegiatan semacam ini (SMAT Krida Nusantara) di masa pandemi tidak dalam posisi menguntungkan. Di Bandung dalam posisi rentan makanya semua harus hati-hati,” ujar Ema.
Ema menyebut bahwa kegiatan pembinaan yang dilakukan pihak sekolah tersebut tidak memiliki izin belajar tatap muka. Untuk itu pihaknya meminta agar kegiatan dihentikan dan seluruh siswa diminta untuk dipulangkan ke daerah masing-masing dengan terlebih dahulu dites PCR.
“Pertama mereka tidak ada izin penyelenggaraan PTM, itu kesalahan mereka. Kedua, begitu kejadian kita tindak tindakannya kita minta mereka menghentikan semua kegiatan pendidikan karena tidak sesuai kondisi pandemi di Bandung,” paparnya.
Lebih lanjut Ema menambahkan, pihaknya belum memberikan sanksi terhadap pihak sekolah. Hanya saja pihaknya telah memberikan teguran agar jika mengadakam kegiatan berkoordinasi dengan satgas Covid-19.
“Kecolongan terkait kasus tersebut,” cetusnya.
Untuk diketahui, 16 siswa SMAT Krida Nusantara dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani pembinaan di sekolah. Para siswa tersebut saat ini sedang menjalani isolasi dan sebagian besar siswa yang ada di sekolah akan dipulangkan ke rumah masing-maisng.