BANDUNG – Pemerintah Indonesia menyiapkan skenario perpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama 4-6 pekan.
Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum memastikan apakah akan memperpanjang kebijakan PPKM Darurat.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial menegaskan pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait kebijakan tersebut.
“PPKM diperpanjang tidak, akan menunggu. Sampai hari ini belum ada kepastian diperpanjang, baru disampaikan ibu menteri keuangan,” ujar Oded M Danial, Jumat (16/07/2021).
Kendati demikian, Oded memastikan pihaknya akan mengikuti arahan pemerintah pusat terkait PPKM Darurat.
Oded mengaku sudah mengintruksikan jajaran untuk menyiapkan antisipasi jika PPKM Darurat diperpanjang.
Wali Kota Bandung itu mengatakan, total konfirmasi aktif hingga Kamis kemarin mencapai 29.992 orang terdiri dari konfirmasi aktif 5.630, konfirmasi sembuh 23.563 orang dan meninggal dunia 799 orang. Keterisian pasien pada tempat tidur di rumah sakit mencapai 90.47 persen.
“Kasus konfirmasi aktif meningkat 2.454 selama PPKM Darurat karena dilakukan pelacakan masif oleh dinas kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat untuk memeriksa diri secara mandiri,” bebernya.
Sementara level kewaspadaan atau zona risiko di Kota Bandung masih berada di zona merah dengan skor 1.63.
Pemkot Bandung terus berupaya menambah tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 yang saat ini sudah mencapai 42 persen.
Lebih lanjut Oded menambahkan, pihaknya terus mempersiapkan diri dengan diantaranya menyiapkan eks gedung Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak sebagai rumah sakit darurat.
Selain itu, berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk bantuan penyediaan oksigen termasuk kepada pengusaha di Kota Bandung.
“Mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat mengalami penurunan sekitar 30 persen,” tandasnya.