BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan pasokan bahan pangan atau kepokmas di kota Bandung jelang Lebaran 1442 Hijriah hingga pasca Lebaran dalam kondisi aman. Namun, sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan harga meski relatif masih terkendali.
“Jadi pertama pasokan pertama aman, ada beberapa komoditas yang naik malah ada komoditas yang turun tapi yang penting pasokan aman, pembeli juga relatif lebih baik dibanding tahun lalu, lebih banyak pembelinya,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Pasar Kosambi kota Bandung, Senin (10/5/2021).
Selain itu dikatakan Yana, kenaikan harga bahan pangan menurut sejumlah pedagang merupakan hal yang wajar jelang Lebaran 1442 hijriah. Oleh karena itu, pihaknya belum akan melakukan operasi pasar sebab pasokan yang cukup dan harga yang tidak terlalu tinggi.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan harga bahan pangan yang naik diantaranya daging ayam dari Rp 40 ribu perkilogram menjadi Rp 42 ribu perkilogram.
Sementara daging sari dari Rp 130 ribu perkilogram menjadi Rp 140 ribu perkilogram dan cabai tanjung dari harga Rp 50 hingga 60 perkilogram menjadi Rp 70 hingga 80 ribu perkilogram termasuk harga kentang yang naik.
“Diluar itu pasokan aman tersedia, ini karena ritual lebaran, aman tersedia. Beras tidak ada klorin, ayam tidak ada boraks, Pemkot masih menilai kenaikan wajar, tidak perlu ada OP. Kalau pasokan berkurang baru turun tangan,” bebernya.
Lebih lanjut Elly menambahkan, puncak jual beli jelang Lebaran akan terjadi pada H-2 lebaran. Selain itu saat ini jumlah pengunjung mengalami peningkatan namun belum kembali ke posisi normal sebelum pandemi.
” memperkirakan tidak akan ada kenaikan yang signifikan harga bahan pangan,” tandasnya.