BANDUNG — Kondisi di Pasar Induk Caringin kembali menjadi perhatian, terutama dalam hal pengelolaan sampah dan penataan area pasar.
Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah turun langsung untuk memantau kestabilan harga di pasar tersebut, sejumlah hal masih perlu diperbaiki agar pengalaman berbelanja semakin nyaman.
“Kami berterima kasih kepada Pemkot Bandung yang sudah berinisiatif mengecek harga langsung di lapangan. Tetapi jika lokasi pasar lebih rapi dan visualnya lebih enak, maka masyarakat akan lebih nyaman berbelanja. Ini juga akan memperkuat Kota Bandung sebagai pusat ekonomi,” ujar Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, saat berada di Pasar Induk Caringin, Minggu, (2/2/2025)
Ia menyoroti pengelolaan sampah yang dinilai masih menjadi tantangan. Menurutnya, semua pihak, termasuk pemasok, harus ikut bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan pasar.
“Kami mengimbau para pemasok untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Jangan sampai ini menjadi beban pemerintah. Tapi, di sisi lain, pemerintah juga harus bekerja sama dengan sektor swasta untuk menyelesaikan masalah ini,” tegas Asep.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung, Farhan, memastikan bahwa perbaikan sistem pengelolaan sampah tidak bisa ditunda hingga proyek nasional seperti Legok Nangka selesai.
“Kita tidak bisa menunggu Legok Nangka selesai. Itu memang program strategis nasional, tapi kita harus berbuat sesuatu sekarang sebelum situasi sampah semakin darurat,” kata Farhan.
Selain itu, ia menegaskan bahwa Pemkot Bandung akan mengajak pemilik properti pasar untuk menyesuaikan diri dengan rencana renovasi demi menciptakan lingkungan yang lebih tertata.
“Jika renovasi dilakukan bersama, dampaknya akan lebih baik bagi semua pihak,” tuturnya.