BANDUNG – Satlantas Polrestabes Bandung terus berupaya menekan mobilitas masyarakat dengan diterapkannya penutupan sejumlah ruas jalan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Kepala Unit (Kanit) Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Asep Kusmana mengatakan bahwa pihaknya setiap hari melakukan evaluasi dengan melakukan rekayasa lalulintas guna mencegah terjadinya penumpukan arus kendaraan.
“Kita melaksanakan penutupan-penutupan ini, itu setiap hari nya kita melakukan evaluasi dengan cara melakukan rekayasa-rekayasa, jangan sampai di satu titik penutupan ini terjadi penumpukan arus,” ungkap Asep Kusmana, di Bandung, Selasa (13/7/2021).
Jika nantinya terjadi penumpukan arus lalulintas, Asep mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan rekayasa lalulintas dengan di bantu oleh jajaran dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
“Apabila nantinya terjadi penumpukan arus, kita akan melakukan rekayasa lalulintas dengan di bantu oleh jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung,” ucapnya.
“Jadi seandainya jika terjadi penumpukan atau kemacetan, maka kita akan cairkan,” tambahnya.
Mengenai hal tersebut, ia mengungkapkan bahwa ada beberapa ruas jalan yang nantinya di lakukan penambahan atau di alihkan.
“Ada beberapa ruas jalan yang nanti sifatnya penambahan maupun sifatnya pengalihan, untuk mengurangi kemacetan lalulintas,” ucapnya.
Namun, untuk menekan mobilitas masyarakat, Asep mengatakan bahwa dari satuan lalulintas telah bekerjasama dengan jajaran lainnya, yakni seperti Binmas,Sabara, Reskrim, dan Intel, guna melaksanakan pembubaran kerumunan.
“Kemudian kita dari satuan lalulintas, telah bekerjasama dengan satuan lainnya seperti dari Binmas, Sabara, Reskrim, dan Intel, untuk melakukan kegiatan pembubaran kerumanan. Dan kita akan melaksanakan woro-woro ataupun pembubaran secara humanis yang di laksanakan oleh petugas-petugas yang sesuai dengan fungsinya,” ujarnya
Sementara itu, ia pun mengatakan bahwa, selain melakukan pembubaran kerumunan, pihaknyapun telah melakukan edukasi terkait dengan bahaya penyebaran Virus Covid-19.
“Jadi kemudian selain melakukan pembubaran, kami juga melakukan edukasi terkait dengan bahaya penyebaran Virus Covid-19, dan sasarannya kita itu di titik-titik keramaian, seperti contohnya kita telah melaksanakan kegiatan di Sabtu dan Minggu, itu melaksanakan pemblokiran atau larangan terhadap pengguna sepeda yang akan datang ke titik-titik, yang disinyalir menjadi tempat berkumpul,” jelasnya.
“Kita tidak melarag untuk masyarakat yang melaksanakan bersepeda, namun kita melarang yang berkumpul nya itu. Jadi kita mengarahkan untuk mencari alternatif lain, sehingga tidak terjadi penumpukan atau kerumunan di titik-titik tertentu,” pungkasnya.