BANDUNG — Menjelang puncak arus mudik, berbagai persiapan terus dilakukan untuk memastikan perjalanan pemudik berlangsung aman dan nyaman.
Pemerintah Kota Bandung bersama jajaran terkait melakukan pengecekan terhadap kendaraan serta jalur mudik guna meminimalisir potensi kecelakaan dan kemacetan.
Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto, dalam kunjungannya ke Kota Bandung, menekankan pentingnya pemeriksaan kendaraan demi keselamatan pemudik.
Menurutnya, pengecekan kelaikan kendaraan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya sebatas kelengkapan dokumen seperti STNK, tetapi juga kondisi fisik kendaraan, termasuk sistem pengereman dan komponen teknis lainnya.
“Memasuki hari-hari menjelang puncak arus mudik, kita harus memastikan bahwa sistem pemeriksaan berjalan dengan baik, terutama terkait kelaikan kendaraan. Tidak hanya surat-surat seperti STNK yang diperiksa, tetapi juga uji kelaikan kendaraan, apakah masih berlaku atau sudah kedaluwarsa,” ujar Bima Arya, Sabtu (22/3/2025).
Ia juga mengingatkan agar pengecekan dilakukan dengan ketat guna mencegah potensi kecelakaan di tengah meningkatnya volume kendaraan.
“Jangan sampai di tengah arus mudik yang semakin memuncak, terjadi persoalan teknis yang mengakibatkan kecelakaan dan korban jiwa,” tambahnya.
Selain memastikan keselamatan kendaraan, kelancaran arus mudik juga menjadi perhatian utama.
Bima Arya meminta kepala daerah untuk memastikan jalur mudik tetap steril dari hambatan, seperti pasar tumpah yang sering kali menjadi penyebab kemacetan.
“Kepala daerah memiliki peran penting dalam memastikan jalur-jalur utama tetap steril. Selain itu, perbaikan jalan yang dilakukan menjelang mudik harus diawasi agar tidak justru menimbulkan kemacetan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kepala daerah harus tetap siaga selama periode mudik dan tidak meninggalkan daerahnya.
“Bagi kepala daerah, tidak ada hari libur. Mereka harus tetap berada di tempat untuk memastikan kondisi berjalan dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyoroti persoalan harga tuslah atau tarif tambahan tiket yang kerap mengalami lonjakan, terutama pada arus balik.
Ia menilai kenaikan tarif wajar terjadi, namun tetap harus dalam batas yang terkendali agar tidak merugikan pemudik.
“Terkait harga tuslah, wajar jika ada kenaikan, tetapi tetap harus dikendalikan agar tidak melonjak liar. Permintaan tiket yang tinggi, terutama pada arus balik, sering kali menyebabkan harga melambung,” kata Farhan.
Untuk mengatasi hal tersebut, pengelola terminal akan mengawasi harga tiket agar tetap dalam batas wajar.
Selain itu, ia juga mengingatkan pemudik untuk menjaga kondisi kesehatan selama perjalanan.
“Pastikan kondisi kesehatan tetap terjaga agar perjalanan nyaman dan aman. Jangan sampai sakit di perjalanan. Manfaatkan fasilitas yang ada dan tetap waspada selama perjalanan,” pesannya.
Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah dilakukan, diharapkan arus mudik di Kota Bandung dapat berjalan lancar dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik yang ingin kembali ke kampung halaman.