RBM Kota Bandung Sayangkan Stigma Buruk Terhadap Kaum Disabilitas

BANDUNG – Rehabilitas Bersumberdaya Masyarakat (RBM) masih menemukan adanya penilaian kurang baik terhadap para penyandang disabilitas Kota Bandung.

Padahal RBM menyatakan bahwa masyarakat perlu memberikan perhatian agar kaum difabel dapat berekspresi dan berkontribusi, khususnya di Kota Bandung.

Ketua RBM Kota Bandung, Siti Muntamah turut prihatin terhadap adanya penilaian kurang baik tersebut. Siti menilai stigma buruk itu tidak hanya datang dari masyarakat, tetapi juga dari pihak keluarga.

“Yang memberikan stigma bukan masyarakat (saja) tapi dari keluarga sendiri. Dianggapnya dia bukan anak yang sempurna,” kata Siti di Balai Kota Bandung, Senin (30/11)/2020).

Siti mengatakan, seharusnya setiap anak yang masuk kategori penyandang disabilitas tidak seharusnya diperlakukan demikian. Justru mereka memiliki potensi yang harus digali sehingga mereka dapat berekspresi sesuai kemampuannya.‎

“Ada juga yang mestigma dirinya sendiri, padahal kan tidak begitu. Setiap orang pasti memiliki keistimewaan sendiri,” ujarnya.

Wanita yang karib disapa Umi Oded itu juga mengatakan bahwa, RBM secara berkala mengumpulkan setiap permasalah yang dihadapi oleh penyandang disabilitas.  Ia mengungkaplam. dalam laporan yang masuk masih banyak aduan tentang perlakuan kurang baik terhadap penyandang disabilitas.

“Setiap tiga bulan kami ada laporan, ada laporan dari permasalah dari keluarga ini, ini, dan ini. Lalu kita asessmen melalui kader RBM untuk ditindaklanjuti sesuai kebutuhan,” katanya.‎

Siti mengungkapkan bahwa, kaum disabilitas perlu perhatian dan kolaborasi semua pihak. Sehingga dengan adanya kolaborasi tersebut membuat kaum disabilitas dapat memberikan kontribusi sesuai kapasitas yang Ia milikim.

“Saya yakin dengan adanya ajakan, kita ajak bersosialisasi, menghadirkan literasi ramah keluarga, sehingga kita tidak menemukan lagi anak-anak penyandang disabilitas mendapatkan pemasungan,” ungkapnya.‎

‎Lebih lanjut Umi Oded menegaskan, stigma-stigma buruk bagi penyandang disabilitas harus segera dihilangkan. Menurutnya dengan gagasan-gagasan yang dikeluarkan oleh RMB diharapkan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

“‎Kita berkolaborasi dengan dokter di RSHS, terapis, psikolog dan akademisi ada Unisba, Unpad, Uin untuk memfasilitasi permasalah yang mereka hadapi,” pungkasnya.‎