Bandung – Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menghadiri Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Jumat 19 Juli 2024.
Dalam acara tersebut, Kepala Daerah di 27 Kabupaten/Kota bersama Penjabat Gubernur Jawa Barat mendapat arahan langsung dari Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian terkait upaya meningkatkan pendapatan daerah dan mengefisiensi belanja.
Usai rapat, Bambang menyebut kegiatan ini sebagai forum strategis. Utamanya sebagai refleksi Pemerintah Kota Bandung dalam merumuskan dan mengeksekusi rencana pembangunan daerah.
“Kami baru saja menghadiri Rapat Koordinasi dengan tema Sinergi Pemerintah dalam Pencapaian Indikator Strategis Pembangunan di Jawa Barat. Kami menilai ini forum yang strategis, khususnya bagi pembangunan di Kota Bandung,” ujar Bambang.
Adapun data yang ditampilkan Kemendagri RI pada rapat tersebut, salah satunya membahas Realisasi Pendapatan Kota Bandung, yang berada di angka 45,41 persen. Jumlah ini masih di atas rata-rata Nasional (38,15 persen) dan Provinsi (44,84 persen).
Sementara merujuk pada Data Kapasitas Fiskal Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Kota Bandung masuk dalam Kategori Fiskal Sedang, dengan indikator pendapatan daerah yang terdiri Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 47,23 persen dan Pendapatan Transfer Pusat 52,71 persen.
Terkait hal itu, Bambang menyebut, Pemkot Bandung bakal terus menggenjot potensi pendapatan yang ada dari sektor ekonomi yang menggeliat di Kota Bandung. Mulai dari sektor jasa, pariwisata, retribusi seperti parkir, dan juga BUMD.
“Kalau melihat data dan fakta yang ada, kami optimis dengan potensi yang kami miliki,” terangnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun Jawa Barat. Ia juga menyampaikan, Pemprov Jabar terus mengawal proses pembangunan dari level paling rendah: desa atau kelurahan.
“Kami berkeliling ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat untuk bertemu hingga tingkat lurah dan camat untuk menyampaikan indikator makro, karena kita tahu bahwa angka-angka di Jawa Barat ini terbentuk dari lingkungan terkecil,” ujar Bey.
Bey juga mengajak semua pihak untuk sama-sama membangun Jawa Barat sebagai provinsi yang maju dan menjadi kebanggaan Indonesia.
“Mari membangun Jawa Barat agar menjadi provinsi yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan dengan semangat Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh dan Silih Wawangi,” ajaknya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian memberi arahan kepada 27 Kepala Daerah di Jawa Barat agar meningkatkan pendapatan daerah serta mengefisiensi belanja daerah.
Ia menyampaikan beberapa hal sebagai strategi dalam mengakselerasi indikator strategis pembangunan di Jawa Barat, antara lain: pengelolaan APBD, investasi di bidang sumber daya manusia, serta menghidupkan dunia swasta.
Ia menekankan kepada para Kepala Daerah untuk memaksimalkan potensi di wilayahnya guna mendongkrak penghasilan daerah. Selain itu, level kabupaten/kota juga didorong untuk memperhatikan investasi di bidang SDM, serta mempermudah kegiatan usaha di bidang swasta dengan berbagai inovasi.
“Kami mendorong agar kabupaten dan kota di Jawa Barat ini meningkatkan pendapatan dan mengefisiensi belanja. Manfaatkan kesempatan yang dimiliki untuk mengakselerasi pembangunan di kota/kabupatennya masing-masing,” pesan Tito.