BANDUNG – Sebanyak ribuan tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Barat tidak bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis pertama dalam Gebyar Vaksin di Sasana Budaya (Sabuga), Kota Bandung, yang dimulai sejak 3 Februari 2021 lalu.
Ribuan nakes tersebut tak bisa divaksinasi dengan beberapa penyebab, terutama adanya penyakit penyerta atau kormobid.
“Awalnya 3.300 nakes yang awal mendaftar, tapi karena berbagai hal, waktu itu belum ada ketentuan komorbidnya masih ketat, yang lolos hari pertama itu 800-an dan hari kedua 1.400-an. Jadi sekitar 2.200,” ujar Ketua Pelaksana Gebyar Vaksin Nina Susana Dewi di Sabuga, Rabu (17/2/2021).
Namun, nakes yang belum lolos skrinning itu akan mendapatkan kesempatan vaksinasi setelah Maret mendatang,
“Nanti ada perluasan dan skrining itu jadi nanti tensi tinggi dan menyusui, itu nanti masuk ke kelompok setelah bulan Maret, jadi diulang kembali,” ujar Nina.
Sehingga pada Gebyar Vaksinasi dosis kedua ini hanya diikuti 2.200-an nakes. Rinciannya 850 nakes pada hari pertama, dan 1.450 nakes pada tahap kedua.
“Yang menyusul itu nanti setelah Maret tidak hari ini, karena hari ini menyambung yang dosis pertama kemarin,” ujarnya.
Nina menjelaskan, sejauh ini di Jabar nakes yang divaksinasi dosis satu sekitar 70 persen.
“Kalau berbicara di Jabar sudah hampir mencapai 70 persen dosis satu, tapi untuk dosis kedua masih rendah, makanya ada gebyar ini untuk merangsang kabupaten-kota ini,” ucap Nina.
Sementara itu, salah seorang peserta gebyar vaksin, Ayu Lestari (25) mengaku tak merasakan gejala apapun.
“Tapi teman ada yang merasakan gejala demam ringan, tapi dalam satu hari sudah biasa lagi,” kata Ayu.