BANDUNG — Sebanyak 2.000 pekerja dapur dari 40 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bandung mengikuti Bimbingan Teknis Penjamah Makanan 2025 yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah 2 di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, pada Sabtu, (27/6/2025).
Bimtek ini bertujuan meningkatkan keterampilan para penjamah makanan, khususnya dalam menjaga kebersihan dan keamanan pangan, agar makanan yang disajikan untuk anak-anak tetap sehat dan bergizi.
“Bimbingan teknis ini mereka diajarkan bagaimana menjaga higienitas. Karena yang menjadi sukarelawan SPPG yaitu ibu-ibu dengan cara memasak tradisional. Kami memberikan bimbingan termasuk bagaimana menggunakan peralatan-peralatan yang canggih dan skil yang berkembang,” ujar Brigjen TNI (Purn) Suardi Samiran, Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN.
Ia menambahkan, bimtek diberikan langsung oleh para ahli yang memahami betul cara pengolahan makanan sehat dan aman.
“Sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.
Sejak Januari hingga Desember 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 1.870 SPPG di 38 provinsi se-Indonesia.
Selain pelatihan, para pekerja dapur SPPG juga mulai mendapatkan perlindungan kerja melalui kerja sama antara BGN dan BPJS Ketenagakerjaan.
Deputi Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJS Ketenagakerjaan, Hendra Nopriansyah, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari program prioritas pemerintah untuk melindungi para tenaga kerja informal.
“Dimana jaminan memberikan kepastian saat mengalami kecelakaan kerja atau risiko kematian. Dengan demikian, para SPPG dapat bekerja dengan tenang bebas dari cemas,” tuturnya.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 75.000 pekerja SPPG di seluruh Indonesia, namun baru sekitar 8.000 pekerja dari 206 SPPG yang sudah tercakup dalam perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
“Langkah awal yang sangat baik, dan kami mengajak tim BGN memberikan monitoring perlindungan yang akan diberikan kepada para SPPG,” tambah Hendra.
Sementara itu, Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Komjen Pol (Purn) Sony Sonjaya, menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan etika kerja para pekerja dapur.
“Yang pertama ditekankan bagaimana pengetahuannya, yang kedua keterampilannya, dan yang ketiga etikanya masuk SPPG, misalkan hairnet, menggunakan masker dan itu bukan keterpaksaan karena mereka memahami,” jelasnya.
Sony menegaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari strategi besar BGN untuk menjamin kualitas makanan di sekolah, serta mencegah risiko seperti keracunan makanan.
Ia juga berharap pendataan untuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bisa segera diperluas agar seluruh pekerja SPPG bisa mendapat perlindungan kerja yang layak.