BANDUNG — Momen Lebaran biasanya menjadi waktu yang dinanti untuk berkumpul bersama keluarga.
Namun, bagi para petugas Call Taker 112 Kota Bandung, tugas menjaga keselamatan warga tetap menjadi prioritas, bahkan di hari raya.
Mereka harus bersiaga 24 jam, siap merespons berbagai situasi darurat demi keamanan kota.
Call Taker 112 Bandung merupakan layanan gawat darurat bebas pulsa yang bisa dihubungi kapan saja oleh masyarakat.
Berbagai laporan, mulai dari kecelakaan, kebakaran, tindak kejahatan, hingga bencana alam, langsung ditindaklanjuti oleh petugas yang selalu siap siaga.
Setiap panggilan yang masuk bukan sekadar laporan, tetapi sebuah tanggung jawab besar.
Petugas harus sigap, profesional, dan mampu memberikan solusi di tengah situasi genting.
Dedikasi ini membuat mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga ketenangan kota, tanpa mengenal waktu, termasuk saat Lebaran.
Salah satu petugas, Indy, merasakan langsung tantangan ini.
Tahun ini, ia kembali harus melewatkan Hari Raya Idulfitri jauh dari keluarga demi menjalankan tugasnya.
“Kalau sudah menerima kasus dan kasusnya selesai ditangani, saya merasa senang karena bisa membantu orang walaupun secara tidak langsung,” ujar Indy.
Namun, ada pengorbanan besar di balik tugasnya.
“Dukanya, di momen libur Lebaran seperti ini kita tetap masuk bekerja karena layanan 112 itu 24 jam. Jadi susah bertemu keluarga, anak, dan orang tua,” tambahnya.
Meski rindu berkumpul dengan keluarga, Indy dan rekan-rekannya tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Layanan Call Taker 112 juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan setiap keadaan darurat ditangani secara cepat dan efektif.
Agar layanan ini tetap berjalan optimal, masyarakat diimbau untuk menggunakan Call 112 hanya dalam situasi gawat darurat.
Jangan gunakan nomor ini untuk laporan palsu atau sekadar iseng, karena setiap panggilan yang masuk bisa menentukan keselamatan seseorang.