BANDUNG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite berpotensi akan naik pascapemilu 2024.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyebut bahwa kenaikan harga BBM nonsubsidi itu didorong lantaran harga minyak dunia yang juga cenderung naik.
Selain itu, karena adanya konflik timur tengah yang masih memanas yang membuat distribusi logistik terhambat.
“Kalau saya cermati harga minyak dunia naik lagi, jadi kayaknya (naik) mau ke sana, karena intensitas timur tengah masih tinggi juga yang mengganggu logistik, jadi yah terpengaruh,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (20/2/2024), melansir dari Kompas.
“Jadi memang perlu dicermati, saya setuju (naik) karena harga minyak cenderung naik terus,” imbuhnya.
Adapun terkait kenaikan pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) menjadi 10 persen, Tutuka manyebut bahwa itu menjadi keluhan oleh pengusaha SPBU karena dinilai sangat memberatkan. Terlebih, penetapan kenaikan pajak itu dilakukan tanpa adanya sosialisasi.
“Jadi kita minta sosialisasi yang benar dulu gitu karena angka 10 persen itu kan maksimal, kenapa harus 10 persen dan itu masih dibicarakan dengan badan usaha niaga dan enggak semua seluruh daerah,” ujar Tutuka.
“Jadi memang harus ada pembicaraan bisnis yang baik karena kalau memberatkan perusahaan kan bisa tutup kalau enggak untung,” pungkasnya.