BANDUNG – Kecelakaan mau bus pariwisata sri padma kencana di Jalan Raya Wado-Malangbong tepatnya di Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kab Sumedang, Rabu (10/3/2021), diketahui menewaskan 27 penumpang, termasuk sang sopir bernama Yudiawan.
Supir bus merupakan warga asli Bandung yang berlamatkan di Jalan Cikutra 0224 RT01/02 desa neglasari kec Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
Deni salah seorang anggota keluarga korban membenarkan jika Yudi Awan adalah adik kandungnya. Ia pun mengaku syok Setelah dapat berita jika keluarganya meninggal dunia akibat kecelakaan maut tersebut.
“Waktu malem kemarin tuh 5 menit itu saya dengan istrinya itu kan saya udah lama berapa bulan enggak ketemu, saya liat facebooknya dengan istri “ini udah beberapa bulan badannya gede”. Kok enggak jawab-jawab, udah 5 menit itu langsung ada 2 motor ngasih tau katanya (busnya) masuk jurang,” Ujar Deni kepada wartawan, Kamis (11/3/2021) Bandung.
Deni awalnya tidak percaya jika adik kandungnya itu menjadi salah satu korban kecelakaan maut tersebut.
“Enggak percaya juga saya tadinya, lama-lama diberita ada terus tanya-tanya ketemen-temennya belum ketemu baru kenek katanya jam 2. Saya jam 10 kesana barulah ketemu jam 2 subuh,” ujar Deni.
Deni cerita sosok adik kandungnya itu yang merantau di Subang dan jarang pulang ke Bandung.
“Dia kesehariannya dari kecil dirawat oleh ibu, almarhum ibu saya. Karena dia yatim piatu terus setelah menikah dia bekerja sebagai supir bis terus dipindah ke Subang tinggallah di Subang, jarang pulang kesini, lebaran juga jarang pulang karenakan jadi supir itu sibuk,” bebernya.
Menurut Deni, Yudi merupakan supir berpengalaman antar-provinsi. Namun akibat kecelakaan ini, Yudi meninggalkan istri dan dua anak.
“Dia bekerja hampir 5 tahunan, dia pengalaman luar kotaan. Sebelum bis itu mobil-mobil kecil pribadi dulu dulunya,” kata Deni.
“Dia itu meninggalkan 2 anak bawaan jadi dengan istri yang sekarang tuh belum punya anak, 2 anak kembar udah dewasa,” lanjutnya.
Deni pun mengucapkan terimakasih kepada tim SAR, pihak kepolisian, hingga warga sekitar kejadian yang telah sigap membantu mengevakuasi.
“Saya berterimakasih pada pemerintah dari pihak kepolisian dari Polres Sumedang sama Polda Jabar yang sigap langsung membantu. Dari Jasa Raharja langsung bantu dan berikan tunjangan terus nanti (pihak) dari bis juga mengurus membantu. Alhamdulilah pemerintah itu dari rumah sakit dari warga sana dari tim relawan dari segala macem ormas yang membantu terimakasih sekali kepada rumah Sumedang dan pihak terkait lah intinya yang membantu (korban), terutama ke adik saya,” kata Deni.