BANDUNG – Sebagai sayap partai Gerindra Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jawa Barat bersiap menyongsong pemilihan umum (pemilu) 2024, salahsatunya memilih ketua Tidar untuk wilayah Jabar, pasca masuknya Ketua Tidar Jabar yang terpilih belum genap setahun, M Husein masuk dalam kepengurusan di pusat.
Ketua Umum PP Tidar sekaligus keponakan dari Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati menjelaskan bahwa musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) yang tengah dilaksanakan pada Minggu (2/10/2022) di Hotel Preanger ini sebagai bagian percepatan roda organisasi menjelang pemilu 2024.
“Musdalub ini dijalankan bukan karena ada masalah, tetapi karena ketua Tidar Jabar yang lama masuk ke pengurusan pusat. Jadi, ini percepatan roda organisasi di Jabar, sebab Jabar itu penting bagi Tidar dan Gerindra untuk memenangkan pak Prabowo Subianto,” katanya.
Dalam Musdalub ini ada tiga kandidatnya, yakni Sayyid Agil (Sukabumi), Al Akbar (Depok), dan Hanyen Tenggono (Kuningan). Rahayu juga mengungkapkan strategi Tidar untuk pemilu 2024 sekaligus memenangkan Prabowo Subianto, salahsatunya ialah merangkul atau menggaet kaum milenial atau generasi Z.
“Jabar ini kan banyak sekali generasi Z atau milenialnya. Dan kondisi itu sangatlah penting untuk kemenangan di 2024. Kami memang fokus mendapat amanat untuk merangkul pemuda-pemudi hingga pemilih pemula di Indonesia di 2024,” katanya.
Sebanyak 51 persen milenial yang ada di Kota Bandung. Rahayu berharap dengan Tidar memiliki sosok pemimpin baru maka mereka bisa membina dan mendongkrak suara dari milenial.
“Pada pemilu sebelumnya itu pemilih pak Prabowo dari kalangan milenial sebanyak 30 persen. Artinya, kami harus lebih meningkatkannya lagi,” katanya.
Ketika disinggung terkait kedekatan antara Gerindra dan PKB yang ditunjukkan oleh para ketua umumnya, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar, Rahayu hanya mengatakan Tidar tentunya menghormati keputusan Gerindra yang memang telah tertuang dalam piagam dan ditandatangani Gerindra juga PKB.
“Tapi, soal capres atau cawapres 2024, kesepakatannya kami serahkan ke pak Prabowo dan Cak Imin yang memutuskan siapa posisi capres atau cawapres. Intinya, kesepakatan Gerindra dan PKB itu hanya koalisi dan mereka miliki wewenang siapa capres atau cawapresnya di 2024,” ujarnya.
Hal konkret lainnya yang dilakukan Tidar untuk menyongsong pemilu 2024, Rahayu menyebut pihaknya terlibat secara langsung sekaligus mengingatkan kaum milenial bahwa suara mereka begitu penting untuk bangsa ke depan.
“Kami tentu akan lakukan kampanye-kampanye ceria, relevan, dan sesuai yang mana kami juga akan bersifat sebagai subjek bukan hanya objek. Kami terus berikan edukasi terkait kemandirian finansial kepada anak muda guna menekankan berwirausaha. Jadi, di kepengurusan yang baru ini kami adakan bidang kewirausahaan, bidang seni dan budaya, hingga pendidikan dan olahraga,” katanya.