BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengklaim, tingkat kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) warga Kota Bandung semakin menurun.
Akibatnya, kasus altif Covid-19 di Kota Bandung masih terus bertambah naik.
“Tingkat disiplin dan kepatuhan masyarakat menurun apakah itu kejenuhan, kelalaian, apakah masyarakat harus terus diawasi? Satu tahun kepatuhan dan kedisiplinan harus jadi kekinian,” ujar Ema Sumarna, seperti dilansir dari laman Republika, Miggu (7/3/2021).
Ema Sumaena beranggapan bahwa masyarakat jenuh terhadap pandemi Covid-19. Selain karena kedisiplinan terhadap prokes, beberapa faktor membuat kasus Covid-19 pun terus bertambah naik, di antaranya posisi Kota Bandung yang terbuka dengan tingkat mobilitas warga tinggi.
“Apa faktor penyebab pandemi masih terjadi, yang jelas mobilitas di Bandung sebuah keniscayaan, kota terbuka, akses di Bandung terbuka, sulit kalau mau buat kanalisasi,” ujar Ema.
Sekda Kota Bandung itu lebih lanjut mengatakan, survelains terus dilakukan yaitu testing, tracing, dan treatment yang menghasilkan jumlah kasus terus bertambah.
Untuk diketahui, tingkat survelains saat ini mencapai 4.6 persen melebihi dari ketentuan organisasi kesehatan dunia (WHO).
Selain itu, kebijakan relaksasi mengakibatkan masyarakat tidak fokus 100 persen atau abai terhadap protokol kesehatan baik pedagang maupun pembeli. Adapun tujuab relaksasi dilakukan agar roda perekonomian tetap berjalan.
“Jumlah anggota di satgas tidak bisa optimal tiap hari. Kita melihat ada kasus dari Kota Bandung menurut laporan kesehatan tidak hanya dihadirkan di Bandung tapi datang dari luar lalu menimbulkan transmisi,” pungkasnya.