BANDUNG– Satreskrim Polrestabes Bandung menetapkan tiga orang debt collector (DC) sebagai tersangka dalam kasus bentrokan dengan pengendara ojek online lias ojol.
Tiga orang DC atau mata elang tersebut terbukti telah melakukan penganiayaan terhadap para ojol.
“Tiga orang sudah ada penahanan,” ungkap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung, Kamis (9/3/2023) lalu.
Namun pihaknya tidak menjelaskan lebih detail terkait identitas ketiga DC tersebut.
“Dugaan tindak pidana pengeroyokan terhadap orang,” tegasnya.
Lebih lanjut Aswin memastikan bahasa petugas telah mengumpulkan informasi terkait tindakan pengerusakan kendaraan milik pengendara ojol dengan meminta keterangan sejumlah saksi.
“Ada cerita motor parkir, dirusak,” bebernya.
Untuk diketahui, sejumlah pengendara ojol sebelumnya mengalami luka-luka akibat bentrok dengan mata elang atau debt collector di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, (7/3/2023) malam.
Akibatnya, ada 23 kendaraan sepeda motor milik ojol pun mengalami kerusakan.
“Pihak ojol terdata sembilan korban, 23 unit motor,” kata Ketua Harian Driver Bandung Raya Amief, Selasa (7/3/2023) lalu.
Korban ojol pun mengalami luka di bagian pelipis, leher dan tangan.
Amief menjelaskan, peristiwa bentrok ini dipicu tindakan pengambilan kendaraan milik salah seorang ojol oleh mata elang. Namun saat itu, pemilik motor berinisial I tengah terbaring sakit di rumah sakit.
Usai pengambilan sepeda motor secara paksa, ia menyebut bahwa keluarga I dan rekan ojol meminta pihak mata elang untuk mediasi meminta keringanan agar tidak diambil di kantor yang berada di Hegarmanah. Tetapi mediasi tidak menghasilkan solusi dan permintaan keringanan ditolak.
“Ternyata di sana tidak bisa (keringanan) tetap unit mesti di dalam (kantor) dan denda mesti dibayar,” jelasnya.
Saat dilakukan mediasi, tiba-tiba datang seorang mata elang yang diduga menjadi provokator sehingga memancing emosi ojol.
Alhasil bentrok antar kedua belah pihak terjadi bahkan sejumlah debt collector mengeluarkan senjata tajam seperti samurai, balok dan linggis kepada ojol.
“Terjadilah pelemparan, kita tarik mundur, kita lempar balik,” ungkapnya.