BANDUNG – Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan adanya video pegawai PT KAI membongkar modus sekelompok orang yang mengaku sebagai mahasiswa dan tergabung dalam komunitas charity.
Namun wargi Bandung, ada yang tau enggak apa sih ‘Charity’?
Ya, Charity merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya amal. Dengan demikian, Charity merupakan praktik atau kegiatan amal yang dilakukan secara sukarela untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Kegiatan ini bisa dilakukan secara individu atau kelompok.
Kegiatan kemanusiaan ini biasanya memberikan bantuan finansial atau barang-barang layak pakai. Charity merupakan kegiatan yang memiliki dampak positif apabila dilakukan dengan tujuan baik. Akan tetapi, Charity juga bisa berdampak buruk saat orang-orang salah melakukannya.
Hal itu selaras dengan yang baru-baru saja ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam unggahan akun TikTok @roeswantara, pria tersebut rutin membagikan momen saat dirinya menegur sekelompok orang yang melakukan penggalangan dana tersebut.
“Hati-hati dengan modus mahasiswa Charity di stasiun-stasiun, sudah sering diusir sama petugas stasiun tapi masih membandel,” tulis pengungah, dikutip Selasa (31/10/2023).
Dalam video itu, ia sedang berbincang dengan seorang perempuan yang mengaku berkuliah di salah satu universitas di Bandung. Namun ketika ditanya nama dosen dan tahun masuknya, wanita tersebut tidak dapat menjawab.
Lalu wanita itu berdalih dirinya seorang mahasiswa baru (maba), sehingga tidak dapat menjawab pertanyaan pria tersebut.
Wanita itu pun berdalih kegiatan yang mereka lakukan telah mendapat izin dari petugas keamanan stasiun. Akan tetapi, Roeswantara menyebut bahwa ia adalah pegawai PT KAI, wanita itu langsung terdiam.
Kemudian Roeswantara menegur kelompok tersebut dan mengungkap bahwa aksi mereka sudah banyak diketahui lantaran telah viral di medsos. Ia juga mengancam akan melaporkan kelompok tersebut ke Satpol PP karena mengganggu kenyamanan.
“Kalian sudah viral di TikTok, kalian (menyasar) orang-orang yang tidak tahu kalian bukan mahasiswa beneran. Saya tanya tadi mahasiswa tahun berapa ‘nggak tahu’ saya tanya NIM-nya berapa ‘nggak tahu’ berarti kalian bohong,” tutur Roeswantara.
Ia pun memberi tips untuk masyarakat jika betemu dengan modus seperti itu harus melakukan:
- Tanya NIK dan cek di PDDIKTI
- Tanya-tanya seputar kampus, seperti pejabat-pejabat kampus dan tentang jurusannya
- Ketika mereka menunjukkan Instagram atau media sosial tempat charity mereka, cek tanggal postingannya (kebanyakan postingan lama)
- Tanya perizinan lain-lain, seperti izin di area tersebut. Atau bila perlu, tanya izin Dinas Sosial (Dinsos), karena sering bawa-bawa yayasan seperti lansia, kanker, dan sebagainya.