BANDUNG – Viral sebuah video yang merekam momen seorang suami yang kecewa dengan pelayanan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Dalam video tersebut, suami merekam kekecewaan lantaran istrinya yang menjadi pasien disana tengah dirawat dan amat membutuhkan oksigen.
Namun pelayanan perawat disana disebut lambat dalam penanganan, sehingga pasien itu meninggal dunia.
Arif Susanto selaku suami pasien itu menceritakan kronologis penanganan perawat di RSHS yang dianggapnya lalai sehingga menimbulkan korban.
Ia menceritakan bahwa istrinya divonis kanker kulit stadium akhir, dirujuk ke RSHS setelah melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Santo Yusuf, Kota Bandung.
Pasien kemudian mendapat perawatan intens sejak Rabu (11/5/2022).
Namun karena kondisinya yang memang sudah parah, pasien kemudian harus mendapatkan bantuan oksigen untuk bernapas, tetapi sangat sulit didapat.
Arif pun menuntut pihak rumah sakit melihat kondisi keluarganya, dan tidak lari dari tanggungjawab.
“Saya tidak mau gimana gitu, cuman minta (RSHS) datang ke sini, lihat kondisi saya, anak saya, ibu saya. Minta maag lah intinya ma ke sini (saya),” kata dia kepada Infobandungkota.com di rumahnya, Jumat (20/5/2022).
“Jadi tidak ada kepikiran jauh-juah. Hanya mintta maaf ke saja, ibu dan anak. Itu saja,” tegasnya.
1. Sulitnya mendapat oksigen bukan yang pertama kali
Arif menyebut, suplai oksigen cukup lambat dan dirasakan sejak Sabtu (14/5/2022) malam. Saat itu ia yang menjaga istrinya seorang diri meminta perawat untuk mengganti oksigen karena hampir habis.
Namun sayangnya, perawat yang berjaga justru tidur dan tidak mengindahkan permintaan tersebut. Ia pun kemudian masuk ke ruangan kembali menjaga istrinya.
Tak lama, Arif datang lagi ke ruang jaga perawat meminta oksigen ketika istri sangat kritis. Hingga baru lah ada seorang petugas yang memberi tabung oksigen baru.
“Jadi memang lama penanganan dari petugas. Ada yang tidur petugasnya pas saya minta ganti oksigen,” beber Arif, Jumat (20/5/2022).
2. Petugas abai dan tidak sigap menolong pasien
Selasa (17/5/2022) malam, sang istri kembali kritis setelah oksigen hampir habis. Saat itu Arif menjaga bersama orang tuanya. Kemudian sang ibu pun menghampiri ruang perawat untuk meminta penggantian oksigen.
“Perawat hanya bilang entar (nanti). Pas oksigen habis istri saya langsung kritis,” katanya.
“Hanya bilang Oh saja. pas cek istri oksigen habis dan sudah tidak tertolong. Jadi sebelum diganti oksigennya sudah meninggal,” bebernya.
3. Setelah 20 menit meninggal tabung oksigen baru datang
Arif pun kesal lantaran perawat terlihat tidak abai dengan permintaannya. Padahal menurutnya, perawat juga tahu bahwa kondisi istrinya sudah kritis dan kesulitan bernapas tanpa bantuan oksigen.
Hingga akhirnya sang istri menghela nafas terakhir, Arif semakin kesal, hingga merekam kejadian ini dan sempat bersitegang membuat ramai ruangan yang dihuninya.
Saat itu perawat dari ruangan lain, dokter, hingga satpam baru datang setelah ada keramaian tersebut. Barulah setelah ada keramaian itu petugas yang biasa mengganti oksigen datang ke ruangan.
“Itu sudah 20 menit setelah saya bikin rame-rame. Padahal saya sudah tiga kali minta ganti oksigen,” kata dia.