BANDUNG – Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin meminta generasi muda, khususnya generasi Z, untuk tidak menunda-nunda pernikahan. Ajakan ini tujuannya agar angka pertumbuhan penduduk usia produktif tidak semakin mengecil.
Ajakan Wapres ini merujuk pada hitungan Bappenas soal angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR).
Mengacu dari catatan Bappenas dengan menggunakan skenario trend, nilai TFR terus menurun sampai 1,9 di tahun 2045 diiringi dengan Infant Mortality Rate (IMR) yang sebesar 7,85. Di sisi lain, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia periode 2020-2050 sebesar 0,67 persen setiap tahunnya atau mengalami perlambatan.
“Jadi jangan menunda nikah! Sebab kalau tidak, prediksinya nanti yang banyak yang tua, yang muda yang produktif itu rendah,” kata Ma’ruf Amin, dilansir dari Kumparan pada Rabu (17/5/2023).
Ma’ruf Amin pun mengklaim bahwa pemerintah perlu mengantisipasi proyeksi proporsi penduduk muda atau produktif di Indonesia yang akan semakin mengecil di tahun 2045. Terlebih, pertumbuhan penduduk usia tua alias tidak produktif semakin meningkat.
“Saya pikir soal rencana keluarga berencana (KB) harus ada perencanaan baru yang disesuaikan,” ujar Ma’ruf Amin.
“Jadi tak lagi, tadi prediksinya bisa kalah kita sama Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya nanti,” imbuhnya.
Namun di sisi lain, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyebutkan banyak perempuan Indonesia yang tinggal di kota tak sedikit yang menunda kehamilan. Bahkan, rata-rata perempuan di kota-kota besar hanya memiliki satu anak.
“Sekarang kecenderungan di kota anaknya satu. Ada juga yang setelah 10 tahun menikah belum punya anak, memang rencananya nggak punya anak,” ujar Suharso.