BANDUNG – Warga Kota Bandung, Dedi Gjuy mempertanyakan dana retribusi sampah yang dipungut oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar dan PD Kebersihan untuk penanganan sampah di Pasar Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.
Pasalnya, meski melihat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sigap dalam mengangkut sampah pada dua hari terakhir, tetapi ia yakin pada hari ketiga, yaitu Rabu (19/5/2021), sampah di Pasar Gedebage belum lenyap 100%.
Hal itu lah yang membuatnya mempertanyakan ke mana dana retribusi sampah yang telah dibayarkan oleh pedagang pasar kepada PD Pasar dan masyarakat Kota Bandung ke PD Kebersihan.
“Jika PD Pasar dan PD Kebersihan terbuka terkait retribusi sebagai pemasukan tentunya secara matematik akan mudah menghitung pengeluaran biaya angkut dan biaya operasional serta buang sampah sampai ke TPA,” kata Dedi kepada Infobandungkota.com, Jumat (21/5/2021)
Apabila dari dana retribusi tersebut hasilnya minus, Dedi mengatakan, maka sebaiknya kedua BUMD itu dibubarkan saja. Sebab, ia dan warga Kota Bandung lainnya tak bisa terus-menerus menanggung biaya untuk dana retribusi sampah.
Karena, selain adanya dana retribusi dari warga Kota Bandung, ujar Dedi, kedua BUMD tersebut juga mendapat bantuan dari APBD Kota Bandung.
“Jika menguntungkan, perlihatkan keuntungannya. Apakah keuntungan bagi pihak tertentu atau keuntungan bagi warga Kota Bandung?,” tegasnya.
Dedi menyatakan, tidak ada keseriusan yang nyata dari PD Pasar dan PD Kebersihan dalam menyelesaikan persoalan sampah, sehingga nantinya bisa menimbulkan saling lempar kesalahan dan tak ada solusi yang berarti.
Ia juga mengkritisi sikap Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung yang hanya menonton permasalahan yang ada, tanpa memberikan solusi. Menurutnya, terdapat berbagai inovasi dan teknik jitu dalam menyelesaikan masalah sampah, khususnya sampah di Pasar Gedebage yang sebagian besar dipenuhi oleh sampah organik.
“Saya melihat ada hal yang tidak sinergis antara Dinas LHK Kota Bandung, PD kebersihan, PD Pasar serta perusahaan swasta sebagai pengelola lahan,” katanya.
Tak hanya masalah ke mana larinya dana retribusi sampah, ia juga mempertanyakan perusahaan swasta sebagai pengelola Pasar Gedebage yang selalu cuci tangan dan sembunyi di balik meja terkait masalah sampah ini.
“Maka, saya atas nama warga Kota Bandung, menuntut penjelasan dan rencana penyelesaian terkait sampah ini,” ujarnya.