BANDUNG – Siapa sangka di gang sekecil, Jalan Margacinta, Cijaura, Buahbatu ini ada sosok pemuda dengan semangat besar melawan keterbatasan.
Namanya Zulfan Hariadi, lahir dengan kondisi cerebral palsy. Selama 21 tahun ia habiskan aktivitasnya di atas kursi roda.
Meski begitu, semangat juangnya patut diacungi jempol. Setelah lulus dari SLB Al Hikmat, Zulfan mulai belajar mengotak-atik ponsel dan komputernya secara otodidak.
“Tadinya ada komputer, tapi karena kebanjiran jadi rusak. Dia bisa operasikan dari windows 7 ke windows 10. Bisa upload jualan e-commerce juga,” cerita ibunya, Reni Hartini saat ditemui Humas Kota Bandung, Senin, 3 Oktober 2022.
Zulfan pun memulai usaha berjualan tumbler, kabel PS, dan diamond untuk game online di e-commerce yang ia bandrol dengan harga Rp21.000.
“Ya memang tidak seberapa, tapi kalau saya belum punya uang untuk beli token listrik, dia bantuin beli lewat hasil jualan di e-commerce. Baju ini juga beli sendiri. Mainan buat adiknya juga dia beli sendiri,” ujarnya.
Zulfan merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Saat ditanya mengenai cita-citanya, sembari tersenyum Zulfan bilang ingin jadi tokoh inspiratif terkenal. Oleh karena itu, ia juga mulai belajar buka channel Youtube.
“Dia senang kalau diajak ngobrol, difoto, ketemu orang. Makanya ini juga belajar bikin konten Youtube. Ya saya dukung saja karena kemauan sendiri, semua dia pelajari sendiri secara otodidak,” jelasnya.
Meski anaknya berbeda dengan yang lainnya, tapi ia bangga Zulfan bisa mandiri dan berjuang.
“Soalnya anak yang normal belum tentu bisa berjuang juga. Kalau dia, meski terbatas tapi tetap mau berusaha,” tuturnya.
Hingga akhirnya, saat momentum rangkaian Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) di RSUD Bandung Kiwari pada 18 September silam, Zulfan pun bertemu dengan Ketua Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) sekaligus istri Wali Kota Bandung, Yunimar Mulyana.
“Dia langsung bicara sama bu wali kota. Bu wali juga respon dan ngobrol dengan dia. Di sana saya langsung ajukan kursi roda elektrik untuk Zulfan,” paparnya.
Ia berharap, ada kursus atau pelatihan yang bisa diikuti Zulfan untuk mengembangkan skill anaknya.
“Saya berharap ada kursus untuk Zulfan. Saya juga berharap ada terapi di rumah inklusi. Soalnya kalau ke RS langsung biasanya lama, jadwal terapinya juga belum jelas,” harapnya.
Menyambut baik permintaan Zulfan dan ibunya, Yunimar datang berkunjung untuk memberikan bantuan berupa kursi roda elektrik dan sejumlah sembako.
“PR kita satu per satu mulai kita selesaikan. Hari ini Zulfan kita berikan kursi roda untuk dia juga bisa mandiri. Juga untuk memberikan dia motivasi untuk semangatnya yang luar biasa,” ucap Yunimar seusai berkunjung ke rumah Zulfan.
Yunimar berharap, dengan adanya kursi roda elektrik ini, Zulfan bisa bekerja secara mandiri melalui usahanya secara online.
“Selama ini dia meminjam kursi roda dari tetangga. Mudah-mudahan dengan bantuan atau fasilitas yang kami berikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui RBM hadir untuk selalu mendukung kebutuhan yang diperlukan penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Ia juga berharap, agar semua elemen masyarakat bisa saling membantu untuk memberikan pelayanan terbaik dan memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas.
Sebab, Pemkot Bandung membutuhkan dukungan kolaborasi untuk menyelesaikan beragam permasalahan sosial.
“Kami juga memerlukan bantuan dari segala pihak karena masih banyak penyandang disabilitas yang membutuhkan. Semoga mereka juga bisa mendapatkan peralatan dan dukungan yang dibutuhkan,” imbuhnya.