BANDUNG — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bakal membangun sebanyak 25 halte baru dengan desain tematik yang artistik dan khas Bandung.
Halte-halte ini dirancang untuk menunjang sistem Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya sebagai titik pengumpan (feeder), bukan halte utama dari proyek BRT nasional.
Menurut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi Dishub Kota Bandung, Panji Kharismadi, pembangunan halte ini tidak hanya mempertimbangkan fungsi transportasi, tetapi juga estetika dan identitas visual kota.
“Halte-nya pasti dibangun dengan standar Pemkot Bandung. Seperti yang ada di depan Santa Angela, atau di Jalan Diponegoro depan RRI dan Museum Geologi. Jadi lebih nyeni lah, bukan halte biasa,” ungkap Panji saat ditemui belum lama ini.
Pembangunan seluruh halte ditargetkan rampung pada tahun 2025. Menariknya, proyek ini tidak menggunakan skema anggaran multi-tahun, sehingga pengerjaannya dituntaskan dalam anggaran satu tahun.
“Tahun ini juga sudah selesai. Kita tidak multiyears,” tegas Panji.
Selain halte proyek, Dishub juga tengah merealisasikan pemasangan 501 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) serta 4.108 titik Penerangan Jalan Lingkungan (PJL). Seluruh titik tersebut merupakan bagian dari usulan masyarakat yang dihimpun melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dan hasil reses anggota DPRD.
“Kami terus berbenah memperkuat infrastruktur transportasi publik seiring rencana integrasi moda transportasi massal di kawasan Bandung Raya,” tutup Panji.