BANDUNG – Wilayah yang saat ini berstatus zona merah atau zona risiko tinggi penyebaran Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) kembali bertambah, yakni menjadi lima daerah.
Padahal sebelumnya, tercatat sedikitnya empat wilayah yang berstatus zona merah di Jabar, yakni Kota Depok, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Tasikmalaya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melaporkan lima daerah yang berstatus zona merah Covid-19 pekan ini di antaranya adalah Kota Depok , Kabupaten Karawang , Kota Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, dan Kota Bekasi.
Pria yang karib disapa Kang Emil itu mengakatan, Kota Depok dan Kabupaten Karawang siaga satu dalam penanganan Covid-19.
Sebab, dua daerah tersebut telah masuk ke zona merah dalam satu bulan penuh. Kang Emil pun meminta agar Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya melakukan kolaborasi untuk penanganan pandemi di dua wilayah tersebut.
“Yang menjadi catatan kami, kami siaga 1 di dua daerah yaitu Depok dan Karawang. Karena Depok dan Karawang sudah 4 minggu zona merah, terus dalam catatan kami, yang lain naik turun hilang berganti, tapi dari awal Desember sampai awal Januari Depok masih zona merah dan Karawang masih zona merah,” ujar Kang Emil usai rapat porkopimda Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/1/2021).
“Jadi saya sudah arahkan Polda Metro dan Kodam Jaya untuk membantu memaksimalkan penanganan di Depok, dan Kodam III Siliwangi dan Polda Jabar kita segera menuju ke Karawang, karena keterisian ruang isolasi juga sudah darurat. Di Karawang, keterisiannya 110 persen, ini mungkin rekor terburuk yang pernah kita ada, jadi sehingga harus kita lakukan upaya-upaya luar biasa,” bebernya.
Libur panjang yang terjadi pada akhir tahun kemarin, katanya, membuat kasus Covid-19 di Jabar terus meningkat. Walau demikian efek dari liburan tak berdampak setinggi liburan pada Oktober 2020 lalu.
“Memang masih berdampak tapi tidak setinggi libur-libur panjang sebelumnya, tingkat kesembuhan terus naik di angka 85%, sementara nasional ada di 82%, kematian juga turun di 1,3% sedangkan nasional di 3%. Yang kita waspadai adalah kapasitas perawatan yang terus kita upayakan dan alhamdulillah gedung-gedung negara TNI Polri yang dipersiapkan untuk merawt sudah berfungsi,” ujarnya.