BANDUNG – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal menghitung hari.
Sebelum itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung melantik 3.419 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari Kecamatan Antapani dan Arcamanik di Sport Jabar, Kota Bandung, Kamis (25/1/2024) kemarin.
Pada saat yang bersamaan, sebanyak 51.968 petugas KPPS di Kota Bandung yang dilantik secara serentak di berbagai lokasi.
“Peran KPPS sangat strategis sebagai ujung tombak pemilu. Tugas mereka menyiapkan TPS dan perlengkapan di dalamnya, serta menjaga ketertiban TPS saat penghitungan dan pemungutan suara untuk kedaulatan pemilih,” kata Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, melansir dari Jabarprov.go.id, Sabtu (27/1/2024).
Terlebih, dalam 19 hari ke depan seluruh masyarakat akan melaksanakan pemilu akbar untuk memilih pasangan presiden dan wakil presiden, anggota DPR-RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten kota.
“Tahun 2024 ini kita punya tugas memastikan demokrasi ini berjalan dengan lancar kondusif aman di Kota Bandung. Bukan sekadar tanggung jawab KPU dan Bawaslu, tapi juga komponen lainnya, termasuk masyarakat melalui KPPS ini,” katanya.
Bambang menyebut bahwa pemilu yang berkualitas akan terwujud ketika KPPS menjalankan tugas secara transparan dan tidak memihak, serta bertanggung jawab untuk menjalankan nilai demokrasi.
“Para petugas perlu mengatur irama pekerjaan agar tidak mudah lelah karena rangkaian pemilu itu sangat padat,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti menyampaikan, dari awal pendaftaran KPPS, telah disyaratkan agar mencantumkan hasil cek kesehatan untuk mengetahui kondisi para KPPS.
“Kita dari awal lakukan pendaftaran secara terbuka. Selain lampirkan ijazah, ada tes kesehatan juga untuk kita ketahui kondisi calon KPPS,” ujarnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam menyediakan suplemen bagi para KPPS. Bahkan pada hari H pemilu, puskesmas juga akan tetap beroperasi sebagai antisipasi jika ada KPPS yang butuh penanganan medis.
“Puskesmas hari H buka. Jadi kalau ada yang merasa tidak enak badan, bisa segera ke puskesmas terdekat,” ujarnya.
Ia pun berharap, para KPPS dapat menjadi agen perubahan yang positif untuk Indonesia, dan menjadi teladan bagi masyarakat dalam berpartisipasi politik.
Kedepannya, ia berencana mengadakan sayembara bagi TPS yang unik guna menambah semangat dan kemeriahan pemilu akbar mendatang.
“Kami akan coba untuk sayembara TPS terunik. Selain itu, mengenai surat suara yang rusak di Kota Bandung tidak terlalu banyak, kurang dari 1 persen. Kami sudah pengajuan ke pusat dan dilakukan penggantian. Surat rusak akan dimusnahkan bersama forkopimda,” katanya.
Sementara itu, salah satu petugas KPPS TPS 14 Antapani Kidul, Yurika mengaku tertarik menjadi petugas karena ingin menambah pengalamannya.
“Untuk menambah pengalaman. Tahun 2019 pernah jadi saksi. Sekarang mau coba jadi anggota KPPS,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa ada 2 TPS di lingkungannya, salah satu TPS terdiri dari 7 petugas dan tambahan penjaga.
Adapun guna menjaga stamina dalam bertugas nanti, Yurika mengaku akan menjaga pola tidur dan rutin minum vitamin.
“Jaga pola tidur. Minum vitamin. Saya berharap semoga pemilu 2024 berjalan sukses. Calon yang dipilih bisa menjadi pemimpin yang bertanggung jawab menjadikan Indonesia lebih maju lagi,” ujar Yurika.
Sementara itu Meta, salah seorang petugas KPPS dari Antapani yang berusia 23 tahun mengaku baru pertama kali terlibat dalam proses pemilu secara langsung.
“Baru mencoba terlibat langsung jadi petugas pemilu. Semoga bisa menambah pengalaman dan relasi baru,” kata Meta.
Meta berharap, pemilu 2024 ini bisa menjadi penentu Indonesia untuk memiliki pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi negera lebih sejahtera.