Bandung – Berbagai upaya sosialisasi telah dilakukan Pemkot Bandung sebagai langkah dalam menangani masa darurat sampah. Tujuannya agar masyarakat mulai membiasakan diri memilah dan mengolah sampah berdasarkan jenisnya.
Meski begitu, proses adaptasi kebiasaan baru dan sosialisasi ini tak semudah yang dibayangkan.
Sekretaris Daerah yang juga merupakan Ketua Harian Satgas Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna mengaku, masih menemui sampah tercampur di beberapa TPS saat memantau sejumlah kawasan, Jumat 1 Desember 2023.
“Saya melihat di TPS Tamansari dan juga TPS Babakan Siliwangi. Di sana, masyarakat masih membuang sampah dengan dicampur. Padahal, sampah yang boleh masuk ke TPS itu sampah residu,” terang Ema.
Berkaca pada kenyataan, Satgas Darurat Sampah Kota Bandung berencana melakukan kembali rapat koordinasi pada Senin, 4 Desember 2023 mendatang.
Ema menyebut, Satgas Darurat Sampah Kota Bandung perlu lebih masif mengingatkan masyarakat betapa pentingnya pemilahan sampah sejak di rumah.
“Tentunya kami menyayangkan, ya. Tetapi kami menyadari, ini tugas kami. Oleh karenanya nanti akan dirapatkan kembali hari Senin. Kita perlu terus ingatkan masyarakat untuk mulai melakukan pemilahan dan pengolahan sampah berbasis kewilayahan,” ujarnya.
Selain pemilahan di rumah, Pemkot Bandung juga mencanangkan proses pemilahan dan pengolahan sampah di Kota Bandung dengan pendekatan kluster.
Dengan pendekatan tersebut, diharapkan sumbangan sampah ke TPA Sarimukti dapat ditekan.